Batu Payung lanjut Mawun Story

Masih seperti hari Minggu sebelumnya, punya tujuan untuk menikmati Lombok dengan keluguannya. Kali ini yang sedang menjadi hitz nya yaitu Pantai Batu Payung di deretan Pantai Kuta. Tanjung Aan yang pernah menjadi tempat keren abis sekarang kalah sama batu karang yang berbentuk seperti payung yang pernah digunakan sebagai tempat pengambilan gambar iklan rokok. Lagi lagi Lombok tak pernah kehabisan cerita, selalu ada hal baru dan indah yang masih bisa dinikmati.

Pantai Batu Payung berada dibalik bukit setelah melewati Tanjung Aan. Kami yang awalnya tak berencana keluar jauh hari ini tiba-tiba terbersit untuk pergi kesana. Tak banyak yang bisa diajak karena kesibukan masing-masing, tapi akhirnya berhasil mengumpukan sisa kehidupan yang ada untuk ke Batu Payung. Teman-teman sesama perantau jadi sahabat terbaik kalau jalan2. Daripada bengong nggak ada kerjaan jadi mending menikmati Lombok. 


Dan setelah perjalanan mengitari bukit dari tempat kami parkir, melewati karang berlumut, kami pun sampai di sebuah batu yang membuat penasaran. Meski hanya itu, tapi intinya bukan pada seberapa berharga sebuah batu diperjuangkan dengan panas dan jauh. Intinya adalah melihat suasana baru dan hal baru yang bisa merefresh otak yang lelah bekerja. Membuka sedikit fikiran kita untuk bisa melihat hal baru dan belajar hal baru yang bisa didapatkan selama perjalanan menemukan batu itu.

Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mencapai tempat tujuan. Hanya sebuah batu yang terkikis abrasi di bawahnya bukan tujuan utama, tapi bagaimana kami bisa sampai disana adalah proses. Melihat suasana berbeda,terik yang berbeda dan orang yang berbeda setidaknya membuat kita bisa menyegarkan otak untuk bisa melihat hal lain selain rutinitas yang biasa. 

Batu payung itu, dilihat dari sudut yang berbeda maka akan terlihat berbeda pula. Seperti itulah kehidupan. Dari sudut pandang mana kita melihat, disanalah akan terbentuk kesimpulannya. Sama dengan masalah, kalau kita melihat dari satu sudut pandang maka takkan melihat jalan keluar karena pasti hanya ada satu kesimpulan. Namun, kalau melihat masalah dari berbagai sudut maka disana akan terlihat jalan keluar dan hikam dari setiap permasalahan kehidupan.

Puas menikmati indahnya batu payung, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Mawun yang medannya naik turun bukit. Sebuah hamparan pantai yang tenang dan sejuk. Masih bersih dan lugu. Kami merebahkan badan menikmati ketenangan. Merasakan hempasan angin pantai yang menyejukkan tak sepanas di Batu Payung. Inilah kehidupan, sama-sama pantai tapi beda suasana dan pemandangannya akan memberikan kenyaman yang berbeda pula. Allah sudah memberikan kita pilihan untuk menentukan mana yang lebih nyaman untuk hidup kita kalau kita mau berusaha. 



Comments