Rezeki dekat Orang Bijaksana

Pernah merasa berada di satu titik jenuh menghadapi sesuatu? Benar memang dalam rumah tangga itu banyak sekali ibadah ikhlas dan sabar yang kadang tak terduga. Pacaran tidak menjadi jaminan kelanggengan dalam rumah tangga, hanya saling menerima dan mengerti yang bisa menjadi kunci keharmonisan.

Jangan pernah membandingkan rumah tangga satu dengan yang lain karena setiap rumah tangga punya ceritanya masing-masing. Meski ada kesamaan, tapi tetap tidak sama persis. Latar belakang dan psikologis setiap orang berbeda-beda. Itulah yang membuat saya mencoba untuk mengerti pilihan masing-masing orang. Saya suka mengamati dan menganalisa mengapa terjadi seperti itu dengan melihat banyak faktor yang mempengaruhi dalam hidupnya,

Rasanya tidak bijaksana saat kita menyimpulkan sesuatu tanpa melihat dari banyak sisi. Menghakimi atau istilah sekarang mengejudge seseorang hanya dari pandangan kita itu sangat tidak bijaksana. Tidak semua orang bisa disamakan. Tidak semua orang bisa dianggap seperti apa yang kita pikirkan. Terlahir di keluarga yang hampir semua memiliki pemikiran yang bijaksana membuat saya bisa belajar dari mereka. Mereka yang tidak mudah menyalahkan, mereka yang tidak mudah menyimpulkan dan mereka yang berusaha menghargai orang lain.

Mereka yang mengajarkan untuk tetap berusaha melihat sisi baik saat kehidupan sangat tidak baik kita rasa. Mereka yang terus mengingatkan untuk berserah dan mencari hikmah di setiap peristiwa. Itulah yang membuat kami masih tetap bisa berfikir jernih saat peristiwa besar menimpa keluarga kami. Peristiwa yang sudah membuat orang memandang kami sebelah mata. Teman, saudara dan tetangga sudah tidak ada yang mau mendekat, takut terkena imbas dari kejadian itu.

Mungkin saat itu banyak orang yang menghakimi kami, tapi kami tak mau melakukannya pada orang lain yang mungkin mengalami nasib yang tidak baik. Kami tahu rasanya dihakimi, dikucilkan dan dianggap aib. Namun, mereka tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Hanya kami yang tahu dan tak perlu banyak orang tahu. Bapak yang luar biasa berusaha untuk terus menguatkan kami. Mengajak kami terus berdoa dan ikhtiar dengan jalan halal. Mengajak kami introspeksi diri, bukan justru meratapi nasib dan menyalahkan orang lain.

Jadi, bagi saya rezeki terbesar adalah saat tetap bisa saling mengingatkan dalam kebaikan. Berfikir positif itu penting karena akan menjadi acuan sikap dan perlakuan kita.

Comments