Sorgum merupakan sebuah tanaman
lahan kering yang kaya manfaat. Namun, tanaman ini kurang dibudidayakan karena
dirasa kurang menjanjikan. Sorgum (Sorghum
bicolor (L.) Moench) termasuk famili
Graminae (Poaceae) ini sebenarnya sudah dikenal sejak zaman nenek moyang kita, tapi tidak banyak yang memanfaatkannya. Bahkan di Lombok pun hanya digunakan sebagai pakan ternak sehingga tidak banyak petani
yang tertarik untuk membudidayakannya.
Tanaman ini tidak sulit
dibudidayakan sebab merupakan tanaman lahan kering yang cocok dengan lahan pertanian
yang ada di beberapa daerah di Pulau Lombok. Namun, karena hanya biasa
dimanfaatkan untuk pakan ternak, tidak banyak petani yang membudidayakannya.
Peluang ini dilihat oleh Ibu Nur Rahmi Yanti. Seorang penyuluh pertanian lulusan Universitas Mataram ini memulai
pengembangan budidaya sorgum di Lombok. Melihat manfaat sorgum dan ingin
mencari sesuatu yang baru untuk diproduksi, Ibu Yanti mencoba untuk
mengembangkannya dengan biaya sendiri di awal tahun 2017. Selain keinginan
untuk merasakan manfaat tanaman ini, dia pun ingin bisa membantu petani agar
dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Tahun yang sama juga Ibu Yanti
mengikuti Kompetisi Wirausaha Mandiri yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri
mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat di tingkat Nasional. Inilah awal mula
sorgum mengikuti kompetisi yang membuatnya
mendapatkan informasuu untuk mengikuti kompetisi yag lain. Ibu Yanti optimis sorgum bisa terus berkembang
dengaan Yant Sorghum sebagai brand yang diusungnya untuk mengikuti berbagai
kompetisi. Selain karena merupakan pioneer, usaha ini tergolong unik dan
memiliki manfaat yang banyak untuk kesehatan.
Mendapatkan CSR dari PT Astra International, Tbk.
Yant Sorghum kemudian mengikuti
Kompetisi Satu Indonesia Award yang
diadakan oleh PT Astra International, Tbk. untuk potensi pengembangan daerah
yaitu DSA (Dessa Sejahtera Astra). Meski bukan jadi pemenang utama tingkat
nasional, tapi dari ajang inilah mendapatkan kesempatan pengembagan sorgum di NTB. Yant Sorghum mengembangkan
pasca panen sorgum bukan hanya sebagai pakan ternak saja, tapi juga sebagai nasi,
bahan makanan dan popcorn yang sudah
ikut beberapa pameran makanan.
PT Astra International, Tbk.
mengirim Ibu Yanti ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi tingkat Nasional yang
membuat beliau mendapatkan penghargaan sebagai pemenang tingkat Provinsi. Kali
ini Yant Sorghum berkesempatan mendapatkan CSR (Corporate Social Responsinility) dari PT Astra International, Tbk.
untuk pelatihan dan pengembangan sorgum di Nusa Tenggara Barat. Kesempatan ini
tidak disia-siakan oleh Ibu Yanti untuk mengembangkan produknya menjadi lebih maksimal
dengan potensi yang ada.
Awal menerima CSR dari PT Astra
International, Tbk. tahun 2018 Ibu Yanti memberikan 10 nama Desa yang
berpotensi bisa dikembangkan untuk menanam Sorghum, tapi baru bisa dikelola
dengan maksimal baru 2 desa. Desa itu ada di daerah di daerah Ijobalit, Lombok
Timur. Desa tersebut perlu dilakukan pendampingan dan pasca panen sehingga
membutuhkan perhatian yang sangat besar. Ibu Yanti ingin bisa fokus untuk bisa
mendapatkan hasil yang maksimal terutama untuk pengolahan pasca panennya.
PT Astra International, Tbk
memilih Ibu Yanti sebab memiliki keunikan produk dan merupakan pioner dari
pengembangan Sorgum yang ada di Pulau Lombok ini. Pandai melihat peluang dan
memanfaatkannya menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Tidak hanya bermanfaat
untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat untuk petani desa tersebut yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan hasil pertanian dan
mengolahnya menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Meski tidak mudah
karena pernah juga mengalami kegagalan akibat kendala masyarakat dan pembatalan
pesanan yang membuat Ibu Yanti kehabisan modal usaha. Namun, inilah titik balik
Ibu Yanti mendapatkan pembelajaran berharga dalam membina desa.
Pengembangan Budidaya Tanaman Sorgum
Budidaya sogum kini sudah
berkembang menjadi 5 Kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang tersebar di Pulau
Lombok dan Pulau Sumbawa. Desa binaan Ibu Yanti berkembang pesat seiring meningkatnya
produksi olahan sorgum yang makin banyak permintaan pasarnya. Meski demikian,
Ibu Yanti tetap melakukan pendampingan secara menyeluruh kepada petani binaan
yang bekerjasama dengan beliau untuk mendapatkan kualitas hasil yang
diharapkan.
Bentuk kerjasama Ibu Yanti
dengan petani adalah dengan sistem korporasi. Benih diberikan secara gratis
juga biaya analisa usaha seperti biaya saprodi dan tenaga kerja juga dibantu
oleh Ibu Yanti. Hasil panen mereka akan dijual kembali ke Ibu Yanti untuk
diolah menjadi produk Yansorgum.
Setiap desa memiliki
karakteristik lahan yang berbeda-beda sehingga jenis sorgum yang ditanam pun
berbeda sesuai karakteristik lahan tersebut. Ada 3 varietas sorgum yang
dibudidayakan Ibu Yanti untuk memenuhi kebutuhan produksinya yaitu White
Sorghum, Red Sorghum dan Black Sorghum. Ketiga varietas tersebut
memilki olahan yang berbeda-beda. Dari beberapa varietas tersebut, black
sorghum menjadi yang paling sulit dan pertumbuhannya lebih lama.
Sejauh ini produksi Yant Sorghum masih dapat terpenuhi dari hasil budidaya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Yant Sorghum belum mengambil bakan baku dari luar NTB. Hal itu pun tak luput dari terus melakukan pendampingan dan pengarahan kepada petani agar kualitas sorgum yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Produk Olahan Yant Sorghum dan Pemasarannya
Sorgum yang dulu hanya untuk
pakan ternak, kini sudah menjadi lebih beragam. Ada 25 produk Yant Sorghum yang
sudah dihasilkan dari mengolah bukan hanya dari bijinya saja, tapi juga bagian
tanaman yang lain. Akarnya bisa dijadikan jamu, batangnya bisa digunakan untuk
pembuatan gula dan madu sorgum sedankan bijinya bisa menghasilkan banyak olahan
diantaranya ada beras sorgum, tepung sorgum, cookies sorghum, stick sorgum dan
bahkan ampasnya bisa digunakan untuk pakan ternak. Semua bisa dimanfaatkan
tanpa terbuang.
Produk Yant Sorghum sudah
dipasarkan secara offline maupun online di marketplace dan sudah memiliki reseller di pasar domestik. Produk
gluten free yang baik untuk kesehatan membuat produk sorgum digemari banyak
orang. Produk Yant Sorghum di Lombok bisa dijumpai di Jl. Saleh Sungkar No 14 A
Dayan Peken, Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Selain itu, warga Nusa Tenggara Barat
juga bisa menanfaatkan NTB Mall untuk bisa mendapatkan produk Yant Sorghum
untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk oleh-oleh. Produk yang tinggi permintaan
adalah cookies sorgum.
Seluruh produk Yant Sorghum sudah bersertifikasi halal dan lolos keamanan pangan dari BPOM. Yant Sorghum terus berinovasi mengembangkan produknya untuk bisa bermanfaat. Bahkan, dalam waktu dekat ini sudah dalam proses kerjasama dengan Universitas Mataram untuk bisa membuat bio ethanol dari tanaman sorgum.
Produk Yant Sorghum juga
diminati di pasar luar negeri. Ekspor tetap 500 pcs produk Yant Sorghum setiap
dua minggu sekali ke dua negara, yaitu ke
Negara Malaysia dan Singapura. Awalnya ekspor hanya berupa pakan ternak
kemudian berkembang di tahun 2022 dapat ekspor 1 kontainer ke Timor Leste dan 1
kontainer ke Malaysia berupa bahan baku. Sorgum sudah cukup dikenal di pasar
mancanegara bahkan permintaannya pun cukup tinggi sehingga tidak sulit untuk mendapatkan pasar luar negeri.
Sumber: Facebook Yant Sorghum |
Produk Yant Sorghum sudah
merambah ke sustainable produck yaitu edible sorghum glass, edible sorghum spoon and fork dan edible sorghum bowl. Hal tersebut untuk
menjawab kebutuhan masyarakat yang mulai sadar untuk meminimalisasi sampah.
Meski masih diproduksi dengan jumlah terbatas dan harus melakukan pemesanana
terlebih dahulu, tapi produk ini sudah ada yang ready stock.
sumber: Facebook Yant Sorghum |
Sumber: Facebook Yant Sorghum |
Yant Sorghum masih terus
mengembangkan usahanya dibantu dengan CSR dari PT Astra International, Tbk. Ibu
Yanti pun terus melakukan pendampingan ke desa-desa yang menjadi mitranya.
Kualitas hasil panen dan produksi harus tetap terjaga agar konsumen tidak jera
membeli produk Yant Sorghum. Ibu Yanti optimis sorgum bisa menjadi komoditas
yang bisa diandalkan untuk menyokong perekonomian dalam negeri.
Meski harga olahan sorgum masih tergolong lebih tinggi harga jualnya daripada beras dari padi ataupun tepung yang mengandung gluten, tapi Ibu Yanti optimis akan terus bisa diminati karena manfaatnya yang besar. Sorgum mengandung protein, serat, kalsium, fosfor dan zat besi yang lebih tinggi daripada beras. sera kandungan lemak dan gula yang lebih rendah.
Produk lengkap Yant Sorghum dapat dilihat di akun Instagram dan Facebook Yant Sorghum. Makanan enak dan sehat itu nyata adanya. Bagi penderita auto imun, autis dan penderita diabetes, olahan sorgum ini cocok dikonsumsi karena bebas gluten. Harganya pun cukup terjangkau meski masih lebih tinggi daripada produk yang mengandung gluten.
dari mbak Yanti kita belajar bahwa keberuntungan pun harus diusakan
ReplyDeleteyes,
DeleteMbak Yanti keren banget! Dengan ilmu dan kerja keras, ia bisa mengangkat marwah sorghum ke level lebih tinggi.
ReplyDeletedan tak ada hsil tanpa usaha
DeleteSy Ndak punya akun jd pake anonymous wkwkwk.. ini mba venti yg nulis? Wah beneran bsa jd penulis lepas sih.. semangat nulis mba 💪
ReplyDeletesepertinya aku kenal gaya tulisannya, Mbak Siska ya, wkwkwkwk... lu yu pull mbaa
Delete