Kegiatan Rumah Peradaban Pagutan Bersama Read Aloud

 Rumah Peradaban adalah sebuah wadah yang difasilitasi oleh Spirit Nabawiyah Community untuk lebih banyak orang mengenal siroh melalui buku. Melalui buku, anak-anak bisa belajar banyak hal. Selain memahami isi buku yang dibaca, membawa buku melatih kesabaran, melatih berfikir kritis, melatih menyimpulkan setelah membaca yang berarti bisa memasukkan unsur bijaksana, melihat banyak sudut pandang juga memiliki wawasan yang lebih luas. 

Membaca kini sudah tersingkirkan sejak adanya gadget yang membuat anak-anak bisa mendapatkan informasi dengan mudah. Ditambah ketika pandemi, semua harus melalui daring bahkan anak-anak sampai diberikan hanphone sendiri sampai kadang terlewat untuk memantau mereka dan memberikan batasan. Akses gadget tanpa batas membuat anak-anak semakin pasif dalam berinteraksi dengan lingkungan. 

Melihat fakta dunia anak sekarang miris sekali rasanaya melihat mereka berkegiatan tanpa ada manfaat dengan gadget. Mereka tenggelam dalam kesenangan tanpa ada gerak fisik maupun berfikir kritis. Mereka tidak peduli sekitar, mereka terbiasa dengan kesenangan. Main game sambil bicara yang kadang membuat kami yang mendengar saja malu. Umpatan dianggap biasa, kata kasar dianggap gaul. Astaghfirullah...

Melihat lingkungan yang tidak lagi menyenangkan untuk dunia anak-anak yang mulai kurang berkegiatan fisik, apalagi akses buku. Buku bukan hal yang dianggap menarik selain memang tidak terbiasa, semua mudah diakses dengan gadget sesuatu yang mereka mau tahu tanpa memikirkan sumbernya betul atau tidak.

Suka membaca memang seharusnya dikenalkan sedini mungkin mulai dari dibacakan buku. Anak-anak dikenalkan dengan buku melalui berbagai cara. Membeli buku bantal yang bisa dipegang anak-anak, membacakan buku dengan teknik tertentu sehingga anak tertarik dengan buku. 

Real Aloud atau membaca nyaring adalah salah satu cara untuk membacakan buku kepada anak-anak dengan teknik tertentu sehingga anak menjadi fokus mendengarkan, mengerti atau memahami bacaan dan menyerap pesannya sehingga diharapkan selanjutnya dia menjadi suka dengan buku, dekat dengan buku kemudian suka membaca. Mengapa membacakan? Sebab pendengaran sudah berkembang bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan. 












Mbak Winda, salah satu ibu yang sudah ikut pelatihan ToT Real Aloud Palu pun berkeinginan membagi ilmunya dengan mepada anak-anak di Rumah Peradaban Pagutan. Namun, beliau berharap ada ibu-ibu yang bisa ikut untuk mendengarkan materi tentang pentingnya membacakan buku pada anak sejak dini. Membacakan buku bisa menambah kosakata anak yang kemudian bisa membuat anak menjadi terampil berbicara dengan baik kemudian suka membaca yang kemudian bisa menulis. 

Acara kami mulai jam 10.00 WITA. Ada sekitar 30 anak yang terdiri dari anak dari kompleks Aura Mutiara, ada juga yang berasal dari TPQ dari BTN Griya yang ada di kompleks sebelah. Selain itu, ada beberapa teman saya dan teman Mba Winda yang datang untuk mengikuti kegiatan kami. 

Ada sekitar 30 anak dan 7 orang dewasa yang ada di Rumah Peradaban untuk mengikuti kegiatan Jum'at pagi ini. Awalnya kami mau ngaji tahsin dulu sebelum kegiatan RP, tapi ternyata banyak anak-anak sudah berkumpul. Kami pun memutuskan untuk memulai di jam 10 pagi lebih 5 menit. 

Ternyata antusias anak-anak luar biasa bahkan di luar kompleks. 

Sebelum membacakan nyaring untuk anak-anak, Mbak Winda menceritakan tentang membaca nyaring pada Ibu-ibu yang datang. Selesai menjelaskan, kemudian praktek membacakan nyaring pada anak-anak dengan suara tikus dan singa di buku yang Mbak Winda bawa. Anak-anak fokus memperhatikan hingga mereka diajak untuk membuat topeng singa dan tikus dengan menggunakan piring plastik, kertas warna warni dan selotip. 

Alat dan Bahan 

  • piring plastik bulat ukuran diameter 15 cm
  • double tip
  • kertas warna
  • gunting
Cara Membuat

  • Buat lubang di tengah piring plastik
  • Buat pola bentuk telinga singa di kertas warna
  • buat persegi panjang untuk rambut singa
  • buat pola hidung tikus
  • buat pola bentuk telinga tikus
  • buat  pola hidung tikus
  • buat pola kumis tikus
  • tempelkan di pinggir piring plastik yang sudah dilubangi untuk telinga dan rambut singa. 
  • Untuk membuat topeng tikus, buat dua telinga dan tempelkan hidung juga kumisnya.
Siap bermain peran dengan Topeng Singa dan Kelinci kan :)

Anak-anak suka sekali karena topengnya bisa dibawa pulang dan ada donatur yang membawakan jajan untuk anak-anak. MasyaaAllah tabarokallah.... Berkah RP. 

Terakhir, ada dua orang yang berhak dapat doorprize karena sudah berani menceritakan kembali isi buku yang dibacakan Mbak Winda. Seneng deeh MasyaaAllah... Terimakasih antusiasnya, terimakasih partisipasinya, semoga bermanfaat.

Jazzakumullah Khoiron katsiron Mbak Winda sudah berbagi ilmu, Mbak Yuli yang sudah menyediakan snack untuk anak-anak, Pak RT Bu Rt yang sudah mendukung kegiatan kami, Ibu-ibu yang sudah datang mengantarkan anaknya dan mengikuti sosialisasi tentang Read Aloud dan juga anak-anak yang antusias mengikuti kegiatan sampai selesai. 

Semoga bermanfaat dan sampai ketemu di kegiatan selanjutnya 






















- Cerita Venti-






Comments