Pilihan Sekolah Anakku

Tahun kedua Mbak Nada sekolah di SDIT Yarsi Mataram, sekolah yang baru berjalan 5 tahun ini sedang melakukan banyak penyesuaian dan pembenahan menjadi lebih baik. Komite sekolah dihidupkan kembali, kegiatan-kegiatan sudah mulai aktif lagi yang berarti orang tua pun sudah harus kembali menyesuaikan diri untuk membersamai mereka.

Tahun pertama masuk sekolah SD, saat itu pertimbangan kami memasukkan di sekolah berbasis agama adalah untuk mendapatkan pendidikan agama yang berimbang dengan pendidikan akademik. Kami berharap putri kami mendapatkan lingkungan yang berbasis akhlaq dan adab Qur'ani dengan pertimbangan tidak terlalu jauh dari rumah juga sekolah yang memfasilitasi minat bakat anak.

Sejak memiliki anak, saya terus berusaha belajar untuk membersamai mereka tumbuh dan berkembang menjadi putri yang sholehah yang bertaqwa, berbakti dan bermanfaat. Saya tidak ingin memaksakan kehendak keinginan kami sebagai orang tua kepada mereka sebab mereka adalah amanah dariNya yang dititipkan pada kami untuk membersamai tumbuh hingga mandiri. 

Saya ingin mereka memiliki kehidupan yang Allah ridhoi, Allah berkahi dan bermanfaat untuk banyak orang. Saya ingin mereka bahagia dengan jalan hidupnya, tapi dengan cara dan langkah yang berkah. Kelak, ketika Allah mempertanyakan pada kami apa yang sudah kami tularkan pada mereka, kami bisa mempertanggungjawabkannya dengan wajah yang berseri.

Itulah mengapa kami akhirnya memilih untuk menyekolahkannya di Sekolah Islam Terpadu. Dengan pertimbangan jarak dan visi misi sekolah, kami pun memutuskan untuk menyekolahkan di SDIT Fauziah Yarsi Mataram. Sekolah ini memang belum lama berdiri dan belum ada lulusan. Saat Nada masuk disini, sekolah ini baru sampai kelas 4. Sekolah ini mengusung Bahasa dan Tahfidz sebagai program unggulan. 

Bahasa menurut saya cukup penting untuk kehidupan mendatang. Bahasa menjadi dasar untuk bisa berbuat banyak dan berbuat lebih. Apalagi Nada adalah tipe anak yang suka berteman dan bertemu orang. Dimanapun kami ajak, dia selalu cepat akrab dengan orang baru. Dia suka dunia luar, dia suka eksplore, dia suka kegiatan fisik yang menantang. 

Awalnya aku tertarik dengan sekolah ini juga karena memfasilitasi miant bakat. Sekolah berbasis tauhid, tapi tidak kaku. Sekolah ini memberikan ruang untuk anak-anak berkembang sesuai minat dan bakatnya. Mereka juga berusaha untuk tetap bisa masuk sekolah ketika pandemi mengharuskan untuk melakukan pembelajaran daring. Sekolah yang baru berdiri pada tahun 2017 ini masih terus berbebah untuk bisa memfasilitasi kebutuhan siswa untuk menjadi unggul dan berkarakter seperti visinya.

Tentu setiap sekolah punya kelebihan dan kekurangan, tapi selama kekurangannya itu bukan sesuatu yang prinsip, kami masih bisa mentoleransi. Setiap manusia selalu punya sisi kekurangan yang tentu dibarengi dengan keunggulan di sisi lain. Begitu pula dengan sekolah. Sekolah memberikan kesempatan untuk anak-anak mengembangkan minat dan bakatnya. memberi ruang untuk anak-anak berkembang sesuai dengan kekuatand an ketertarikan mereka sebab setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing. 

Saya adalah tipe ibu yang sedang belajar untuk tidak otoriter pada anak. Saya sedang berusaha untuk mendalami minat bakat anak saya, menyelami kekuatan dalam dirinya dan menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk bisa dijadikan pondasi untuk membuat bangunan percaya diri menjadi kekuatan sehingga terbentuk menara kesuksesan. 

Saya yakin, sukses itu tidak hanya diukur dari segi materi, tapi pada kebermanfaatan kita untuk sekitar dan agama Allah. Adab dan akhlaq adalah utama untuk menjadi cerminan karakter Islami yang kelak bisa menjadi tameng dari banyak hal yang tidak baik yang akan mempengaruhi hidup mereka. Disaat banyak orang berlomba-lomba untuk terlihat menonjol danberprestasi, saya lebih memilih untuk menguatkan hati dan menceritakan padanya banyak pengetahuan. 

Semoga kelak mereka bisa berjalan di jalan ridho Allah dengan apapun kekuatan dan keunggulan mereka untuk bisa bermanfaat dan sukses di dunia dan akhirat mereka. 



Comments