Long weekend di akhir Januari menjadi ajang untuk Rumah Peradaban kembali mengadakan kegiatan bersama anak-anak. Berbeda dengan tahun lalu yang antusias anak-anak cukup besar, tahun ini banyak yang berhalangan hadir. Banyak yang sudah memiliki agenda kegiatan sehingga tidak ikut. Selain itu, anak-anak yang dewasa juga sudah tidak mau ikut lagi karena sibuk dengan dunianya.
Sekitar 12 anak yang kemarin mengikuti kegiatan ini mulai tanggal 26 Januari 2025 hingga 28 Januari 2025. Kegiatan dadakan yang akhirnya berlangsung. Diawali dengan nonton film sambil makan bersama, kegiatan kali ini lebih banyak dipimpin oleh Bu RT yang memang memiliki ide untuk kegiatan ini.
Bu RT mengajak kami pergi ke sebuah tempat yang anak-anak bisa belajar memanfaatkan bahan alam. UMKM Sasak Maiq yang ada di daerah Batu Layar menjadi salah satu tempat untuk belajar memanfaatkan segala yang ada di pohon tersebut. Pisang yang merupakan pohon yang hanya bisa berbuah sekali menjadi bisnis yang menguntungkan di tangan Bu Baiq Siti Suryani.
Anak-anak diajak untuk berfikir kreatif, memanfaatkan apa yang ada di sekitar untuk bisa bernilai ekonomi. Semua bisa dimanfaatkan asal mau berfikir dan berusaha. Pak Haji sempat mengalami sepi pelanggan ketika gempa dan covid, tapi tak menyurutkan semangatnya untuk tetap bisa melanjutkan berjualan hingga sekarang memiliki berbagai macam produk.
Beliau terus berinovasi mengembangkan usahanya untuk bisa lebih banyak produk yang dihasilkan. Bahkan, sekarang sudah bisa memiliki toko penjualan terpisah dari rumah.
Anak-anak disambut dengan ramah oleh kedua pemilik UMKM ini. Menceritakan bagaimana beliau mendirikan usaha ini di tahun 2013, kemudian mendapatkan cobaan berat saat gempa dan covid yang membuat mereka harus tetap berjalan. Hingga bagaimana harus menciptakan inovasi baru untuk terus bisa bertahan di industri ini.
Beliau mencoba berbagai inovasi untuk bisa bertahan dengan memanfaatkan bahan yang ada dekat di sekitarnya. Memanfaatkan bahan alam yang ada agar tidak banyak terbuang seperti pohon pisang. Pohon yang hanya bisa berbuah satu kali ini dimanfaatkan semua bagiannya. Mulai dari batangnya yang sering dibuang dijadikan keripik karena batang pisang bagian luar jarang bisa dimanfaatkan. Orang sasak biasa memasak batang pisang bagian terdala untuk dibuat sayur saat ada acara hajatan. Agar batang bagian luar tidak terbuang, Bu Baiq Siti Suryani memanfaatkan untuk dijadikan keripik.
Cukup dengan mencuci bersih batang pisang tersebut, kemudian diberi tepung yang sudah dibumbu, barulah di goreng. Selain batang, UMKM ini juga memanfaatkan jantung pisangnya untuk dibuat keripik. Namun, sebelumnya direbus terlebih dahulu, baru kemudian diberi tepung lalu digoreng.
Setelah digoreng, ada proses selanjutnya yang tidak bisa dilakukan di rumah tangga, yaitu alat spinner, oven dan alat yang membuat lebih renyah. Barulah setelah ini, keripik diberi bumbu lalu dikemas. Pengemasan dilakukan dengan beberapa jenis kemasan. Ada kemasan kertas, ada kemasan plastik, bahkan ada kemasan kardus. Semua dibuat semenarik mungkin dan mudah dibawa agar terlihat cantik saat dibawa.
Beliau bercerita kalau sejak 2013 tentu tidak mudah menjalani ini. Banyak hal telah terjadi selama menjalani industri ini. Namun, motivasi yang kuat untuk terus bertahan menjadikan beliau masih bisa bertahan bahkan sudah mulai banyak mengembangkan produk. Kuncinya adalah terus berdoa, berusaha dan tidak putus asa. Tawakkal menjadi kunci, ikhlas menjadi jalan dan huznudzon menjadi kekuatan. Meski mengalami banyak sekali cobaan, tapi sekarang bisa mengembangkan usahanya. Bahkan, produk yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
Keripik yang diproduksi mulai dari keripik batang pisang, keripik jantung pisang, tortilla rumput laut, dodol rumput laut, kopi rumput laut, keripik paku dan masih banyak lagi jenis makanan ringan yang bisa dijadikan camilan di rumah maupun oleh-oleh.
Beliau sudah bisa membeli satu tempat lagi untuk produksi dan toko barang produksi mereka yang sebelumnya hanya ada di rumah. Semua toko oleh-oleh di Lombok sudah menjadi tempat memasarkan produksinya, bahkan juga sudah diekspor oleh pembelinya.
Semoga semangat beliau bisa menjadi teladan bagi adik-adik untuk semangat berwirausaha. Ini salah satu cara mencari rezeki yang dianjurkan oleh Rosulullah. Bentuk ikhtiar mencari rezeki halal juga memberi kesempatan orang lain untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Mereka yang sukses dalam usahanya, bisa bermanfaat untuk sekitarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan berbelanja di toko yang ada di bagian depan tempat produksi.
![]() |
Berawala dari kemah di Fasum seperti tahun lalu, kegaitan tak lupa diselipkan membacakan nyaring |
![]() |
Untuk menambah wawasan anak-anak, kami diajak ke UMKM Sasak Maiq |
![]() |
Memberi buah tangan |
![]() |
Pembuatan Keripik Batang Pisang |
![]() |
Menggoreng Keripik |
![]() |
Sebelum digoreng, kedebong pisang (batang pisang) yang sudah direndam untuk menghilangkan getahnya diberi tepung. |
![]() |
Penggorengan dilakukan dalam keadaan minyak harus sangat panas |
![]() |
Mesin untuk menghilangkan minyak berlebih setelah digoreng |
![]() |
Alat untuk membuat lebih crispy |
![]() |
Alat baru yang akan digunakan untuk memanaskan keripik sekaligus membuat crispy makanan |
![]() |
Pengemasan sudah dilakukan dalam berbagai jenis. Kemasan plastik, mika dan juga karton. |
![]() |
Ruang pengemasan |
![]() |
Tentu saja sebelum dikemas, beratnya ditimbanga terlebih dahulu agar sama rata |
![]() |
Tidak semua barang dipajang di outlet miliknya, tapi juga dititipkan di beberapa toko oleh-oleh juga sudah langsung dikirim ke beberapa daerah melalui supplier _Cerita Venti_ |
Comments
Post a Comment