Di tengah gempuran video kreatif yang membuat banyak orang ikut memperagakan untuk memeriahkan acara berkumpul bersama teman maupun keluarga, tapi aku memang tidak suka mengikuti trend. Tidak tertarik untuk dilihat seru atau sejenisnya. Mengabadikan moment untuk bisa menyimpan di memori.
Bagi saya, mengabadikan moment tidak selalu harus untuk di upload. Mengabadikan moment adalah sebuah cara untuk mengenang keindahan yang pernah dilakukan bersama.
Lebaran kali ini, kami masih dengan cerita yang tak jauh beda dari lebaran tahun sebelumnya. Kami masih di Mataram, masih mudik hanya lintas kecamatan di H-3 lebaran di rumah mertua. Melewati momet lebaran di rumah mertua di hari pertama, kemudian beralih ke rumah orang tuaku di Lombok Timur hari kedua. Menyempatkan bertemu saudara yang ada di Masbagik sebelum kembali ke Mataram.
Alhamdulillah setelah selesai semua, kami sempatkan berjalan ke Senaru, menikmati pemandangan pegunungan yang sejuk di kaki Gunung Rinjani. Kami pernah masuk untuk menikmati air terjun Sendang Gile, tapi kali ini kami hanya ingin menikmati suasananya.
![]() |
Gunung Rinjani dan Air terjun Sendang Gile terpampang di belakang kami. MasyaaAllah |
Perjalanan 2 jam dari rumah menuju daerah Senaru melewati tepi pantai Senggigi menuku Kabupatern Lombok Utara jalannya sudah cukup bagus. Beberapa titik di daerah Lombok Utara sudah dilebarkan, kecuali jalanan yang ada dekat perkampungan padat penduduk.
Pemandangan sepanjang perjalanan yang selalu indah di setiap sudut Pulau Lombok menemani perjalanan kami selama 2 jam perjalanan.
![]() |
Pemandangan laut tampak dari sini |
![]() |
Sister |
![]() |
Ada kolam renang disediakan di Resto. Bagi yang mau berenang dikenakan biaya Rp 50.000,-/orang. Air kolam yang berasal dari mata air asli tentu terasa lebih dingin dan segar, |
Pondok senaru tidak hanya resto, tapi ada penginapannya juga. Ada beberapa pondokan yang terbuat dari kayu berjajar di sebelah resto. Pemandangan hijau dan biru yang menyatu dalam harmoni yang apik menambah nyaman berada berlama-lama ada disini. Ketenangan yang disajikan, keindahan yang dihamparkan menambah nyaman berlama-lama bagi pecinta ketenangan.
Menutup hari disini sebelum matahari terbenam, kembali ke kota untuk melanjutkan cerita. Bagi yang tidak terbiasa ke daerah ini sebaiknya melakukan perjalanan di waktu matahari masih bersinar karena daerah Lombok Utara tidak ada lampu jalan menuju ke Mataram. Jalanan yang berliku melewati bukit ataupun melalui pinggir pantai menuju ke Lombok Barat dan Mataram kurang penerangan jalan. Jalanan yang sempit dan berliku menjadi tantangan tersendiri dalam berkendara.
Penasaran??? Yuk ke Lombok
_Cerita Venti_
Comments
Post a Comment