Tanggal 23 Januari 2024
Hari ini, hari terakhir saya bertugas menjadi trainer di kegiatan ini. Membuka mata, berbagi cerita untuk meluaskan kebermanfaatan dan menyalurkan kebaikan terus menjadi gelombang yang semakin besar tanpa putus.
Banyak orang yang tidak merasa ini penting karena bukan materi yang kami dapatkan, tapi bahagia. Menjadi orang yang bisa bermanfaat itu sebuah rasa yang merasuk dalam lubuk hati. Apalagi bertemu teman-teman seperjuangan yang memiliki frekuensi energi yang sama saat berkegiatan. Bersama sadar tugas sebagai khalifah untuk terus menyampaikan kebaikan.
Menutup rangkaian Lora Goes To School di Mataram, saya berkesempatan bertemu ibu-ibu hebat di TK Al Muhajir, Ampenan. Ini adalah sekolah terdekat yang saya dapatkan selama LGTS berlangsung. Namun, drama nyasar karena google map selalu menjadi cerita yang tak terlupakan.
Saya terlambat sampai 30 menit karena mengikuti petunjuk Google Map. Sebenarnya pukul 7.50 WITA saya sudah berada di lokasi. Berhubung menunggu kabar dari Bu Esti, partner kali ini, saya inisiatif mencari sendiri. Ternyata justru terperosok ke tempat yang cukup jauh.
Bu Esti sudah membuka dengan cerita menakjubkan dari membaca nyaring. Bagaimana luar biasanya kegiatan sederhana ini membuat anak-anak bisa tumbuh dan berkembang lebih optimal.
Awalnya, pihak sekolah memberi kami gambaran kalau mereka mengundah sekitar 60 wali murid untuk datang, tapi seperti yang sudah kami duga, yang datang bahkan tidak lebih dari 30 orang. Mereka menjadi pengingat kalau memang majelis ilmu hanya diberikan kepada mereka yang mengambil kesempatan untuk mengejarnya.
Banyak yang masih malu-malu untuk mempraktekkan, bahkan ada yang seperti sedang membaca sendiri tanpa intonasi. Meski demikian, ibu-ibu ini bertahan sampai selesai kegiatan ini. Sesi tanya jawab tidak sempat diadakan karena keterbatasan waktu kami. Tidak apa, semoga sedikit cerita dari kami bisa menjadi motivasi untuk ibu-ibu mau membacakan buku kepada anak-anak.
Satu hal yang unik dari TK Al Muhajir, semua Ustadzahnya masih single. Kami sempat bercerita sedikit sebelum pulang dan membuka diskusi yang terbuka kalau mereka ingin melanjutkannya. Keterbatasan buku menjadi kendala, selain itu juga buku yang ada di sekolah tidak seberapa, tapi banyak rusak karena dibolak-balik anak-anak.
Mengenalkan buku pada anak memang selalu menjadi tantangan yang seru. Apalagi sebuak sekolah yang didatangi berbagai macam karakter anak. Tentu tidak mudah, tapi kami mencoba memberi semangat kalau memang konsisten dilakukan, pasti akan terlihat hasilnya. Paling tidak, anak-anak terbiasa mendengarkan dan belajar mengutarakan pendapat saat sesi read aloud berlangsung.
Kami senang bisa berbagi cerita disini, berbagi bahagia untuk bisa bersama menjadi lebih baik. Menutup LGTS dengan membagikan satu buku untuk satu anak yang datang. Alhamdulillah 20 anak yang hadir sudah mendapatkan buku. Ibu-Ibu yang sudah turut berpartisipasi berani membacakan buku secara nyaring sebagai praktik juga mendapatkan buku dari Bu Esti yang kali ini selalu ada buku untuk semua.
_Cerita Venti_
Comments
Post a Comment