LoRA Goes to School ke TK NW Al Mahsun Khindir

 Kamis, 16 Januari 2025 





Saya berkesempatan berkunjung ke sebuah sekolah Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak di daerah Dasan Tapen, Gerung. TK NW Al Mahsun Khindir yang terletak di area sekolah di bawah Yayasan NW. 

Saya sudah overthinking sekolah ini akan sulit ditemukan, tapi ternyata berbekal gmap, saya tak butuh waktu lama untuk menemukan sekolah ini. Tak selamanya apa yang kita anggap sulit, setelah dijalani akan terasa benar-benar sulit, seperti yang saya alami. Sejak awal saya sudah overthinking tentang sekolah ini, ternyata tidak sulit menemukan sekolah ini. 

Sekolah ini ada di lingkungan kompleks sekolah yayasan Nahdhatul Wathan. Ada SD, SMP, SMA. Bangunan yang ada cukup sederhana, tidak terlihat mewah, tapi cukup ada ruang lapang untuk anak-anak bermain. Ada lapangan yang bisa digunakan untuk anak-anak bermain.

Saya datang ketika anak-anak sedang bermain bola. Sederhana, tapi menyenangkan. 

Bangunan TK ada di tengah kompleks sekolah. Anak-anak berlarian di ruang kelas yang kali ini akan kami gunakan untuk memperkenalkan Read Aloud kapada wali muridnya. Hanya ada 3 ruangan di bangunan untuk TK yang katanya baru ada tahun lalu. Sebelumnya bangunan TK masih menumpang di bangunan lain. 

Semangat guru untuk memperkenalkan membaca nyaring kepada orang tua muridnya. Meski ini terlihat sepele, tapi banyak orang tua yang tak menganggap ini penting. Nyatanya, setelah kami bercerita, banyak dari mereka yang ingin mencoba untuk membacakan buku ke anak. 

Peserta kali ini ada sekitar 30 wali murid yang hadir dan 4 guru yang mengikuti kegiatan ini. Namun, dari sekian banyak orang, hanya 6 orang wali murid yang fokus dan berdiskusi dengan kami sampai selesai kegiatan. 

Kendala terbesar selalu ada menyisihkan waktu di tengah pekerjaan rumah yang menyita waktu dan tenaga juga merasa kalau anak-anak tidak mau duduk diam untuk dibacakan buku. Saya mencoba menguraikan sedikit yang sudah pernah saya lakukan, kuncinya ada pada niat dan kemauan. Kalau kita punya tujuan, kita harus mengusahakan untuk sampai disana. 

Anak-anak tidak mau dibacakan buku bukan berarti mereka tidak tertarik, tapi mungkin mereka sedang main, ada kegiatan lain yang lebih menarik untuk dilakukan atau juga karena suasana membacakan buku tidak menyenangkan. Meluangkan waktu, mengajak ngobrol, duduk bersama, menciptakan suasana menyenangkan juga menjadi orang tua yang tenang adalah beberapa hal kunci yang bisa dijadikan sebagai upaya konsisten membacakan buku pada anak.

Membacakan buku tidak butuh waktu yang lama, tapi dampaknya luar biasa. Selain dapat meningkatkan kedekatan dengan anak, membacakan buku mengajarkan anak untuk terbiasa mendengarkan dan menyimak. Menghargai orang lain menjadi kunci adab dan akhlaq dalam berkehidupan.

Selain itu, membaca buku bisa menjadi cara untuk mengajarkan anak bersabar dan mengambil kesimpulan setelah selesai membaca seluruh isi buku, bukan dengan membaca judul bukunya. Semua yang serba instant, tanpa sadar telah membuat kita terlena untuk mengambil keputusan secara cepat dan tidak melihat peristiwa dari banyak sudut pandang. Mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang agar terlihat lebih banyak kebaikan yang bisa didapatkan. 

Enam ibu yang bertahan fokus sampai akhir itu mengajak kami diskusi, bagaimana caranya agar anak-anak mau diam dibacakan buku. Pertanyaan ini sering kami temui, padahal kuncinya hanya satu, luangkan waktu terbaik bersama anak. Cari waktu yang menyenangkan. Itu saja. 

Seorang ibu mengatakan kalau dia harus bekerja sejak jam 11 siang hingga malam. Biasanya di kampung, banyak pekerjaan paruh waktu untuk bungkus makanan di industri rumahan yang biasa dilakukan untuk menambah penghasilan. Ini pun sebenarnya bisa disiasati karena pasti ada waktu bertemu anak lebih leluasa. Beliau bisa bertemu anaknya saat anaknya pulang sekolah sehingga saya menyarankan untuk menyisihkan waktu sebentar saat pulang sekolah, ciptakan suasana yang menyenangkan agar anak tidak tertekan. Kalau belum bisa dibacakan buku, awali dengan ngobrol, lalu perlahan seiring berjalannya hari, anak pasti akan lebih mudah diajak duduk bersama. Saat itulah mulai untuk mengenalkan buku padanya, tentu harus dimulai dari buku yang menarik perhatian mereka. 

Meski setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda, tapi paling tidak, kami sudah berusaha untuk menceritakan kepada mereka banyak kebaikan yang bisa didapatkan dari hal kecil yang bisa dilakukan. Meski rezeki sudah Allah atur untuk kehidupannya kelak, tapi menjadi pribadi yang bijak adalah keharusan untuk bisa menjadi khalifah di bumi. Paling tidak, sebagai orang tua, kita sudah melakukan kewajiban untuk menunaikan amanah dengan baik. 

Terimakasih sudah menerima kami dan membuat cerita hari ini dengan celetukan bahasa sasak ibu-ibu yang selalu seru.


_Cerita Venti_

Comments