Hai Aku tahun 2024



Hai Aku...Apa Kabarmu? Kamu bahagia
Pernah kah merasa kalau selama ini, hidup kita hanya melulu tentang orang-orang di sekitarmu? 
Pernahkah merasa kalau selama ini terlalu sibuk dengan mengurus orang lain?
Pernahkah merasa kalau terlalu banyak mengalah?
Pernahkah merasa kau terlalu keras pada dirimu?
Pernahkah bertanya pada dirimu apa yang sedang kau rasakan?
Pernahkah bertanya pada dirimu apakah kamu lelah?
Pernahkah berterimakasih pada dirimu karena sudah kuat sampai hari ini?
Pernahkan kau berusaha untuk tetap kuat meski sebenarnya sedang sangat lemah tak berdaya?


Tanpa sadar, sejak menjadi istri dan Ibu, sosok ini seringkali kehilangan jati dirinya. Ia berusaha memenuhi bahagia orang sekitarnya, tapi ia lupa pada bahagianya. Bukan karena ia tak ingin, tapi karena kasih sayangnya menguasai hati dan pikiran. Merasa bertanggungjawab atas kenyamanan dan kebahagiaan keluarganya hingga lupa bertanya pada dirinya sendiri.

Wanita diberikan kasih sayang yang luar biasa oleh Allah SWT. Perasaannya begitu luas dan kasih sayangnya tak terbatas untuk mereka yang ia sayangi. Ia lupa kalau bahagianya adalah utama untuk bisa memenuhi bahagia keluarga lainnya. 

Rasa itu pernah saya alami. Di masa awal pernikahan. Terus belajar menjadi istri dan Ibu dalam waktu yang hampir bersamaan membuat saya merasa ingin sempurna. Sejak dulu memang saya ingin mendampingi tumbuh kembang anak-anak sendiri, tanpa intervensi orang lain. Belajar semua hal tentang menjadi ibu dan istri yang baik lalu berusaha sempurna. 

Saat itu,  akumerasa ada rasa yang kurang, tapi tidak tahu apa. Sibuk dengan berbagai kegiatan domestik rumah, dilabeli sebagai istri dan ibu menjadikanku merasa bertanggung jawab besar atas orang-orang di sekitar. Ditambah pemahaman tentang kodrat wanita sebagai tulang rusuk laki-laki, membuatku merasa dirumah lah tempatku mengais pahala. Terkadang mengesampingkan diri sendiri untuk bisa memastikan mereka baik-baik saja. 

Benar memang, setelah menjadi ibu, rasanya dunia akan diberikan kepada anak-anak. Mereka adalah sosok yang rasanya menjadi tanggungjawabku untuk menjadi baik-baik saja. Belum lagi suami yang merupakan sumber ridho Ilahi. Bukan hanya itu, bahkan aku juga harus membantu suami berbakti pada kedua orang tuanya yang kebanyakan akulah yang banyak andil dalam membantu mereka yang sedang sakit. 

Aku lupa untuk mengisi tangki cinaku sendiri, aku lupa untuk memberi ruang diriku sendiri mencoba hal baru untuk bisa lebih bahagia. Keinginanku belajar juga begitu besar tanpa dibendung, sampai aku kehilangan fokus. Semua hal kupelajari seperti orang yang sedang haus ilmu, ingin meminum semua isinya, tapi semakin banyak minum, aku justru semakin dan dahaga dan kehilangan fokus. Ada beberapa hal yang justru membuatku bingung. Tumpang tindih ilmu tanpa bisa memilah dan memilih.

Selain itu, ketidaksamaan pandangan tentang suatu hal dengan suami membuatku semakin merasa hilang fokus. Sampai akhirnya bertemu beberapa komunitas yang nyaman, berkekegiatan dan bertukar pikiran bersama banyak teman-teman yang luar biasa. Aku kembali menemukan diriku yang sempat hilang, menemukan diriku yang baru, diri yang lebih bersemangat dan bahagia. 

Rumah Peradaban bersama teman-teman pengelola yang baru, bergabung di Lombok Read Aloud dan menjadi pengurus di organisasi istri pegawai menjadi bagian kegiatan menyenangkan di tahun 2024. Kegiatan itu memberi warna dalam hidupku. Rumah Peradaban dan LoRA (Lombok Read Aloud) menjadi dua kegiatan yang paling banyak memberi warna. Membuatku menemukan diriku yang baru, berani melangkah menemukan hal baru dan belajar banyak hal baru. Bekerjasama dengan banyak orang dengan berbagai jenjang usia nyatanya membuatku bisa mengisi kembali energi  dan tangki cinta dalam diriku yang sempat kulupakan. 



Aku lebih berani untuk mencoba hal baru yang belum pernah kulakukan. 



Tahun 2024 ini juga aku mencoba memaksa diri untuk rajin olahraga. Olahraga apapun yang bisa dilakukan. Memaksakan diri untuk mengambil waktu untuk bisa olahraga seperti jalan pagi saat anak-anak sekolah, mencoba lari dan juga fitness. Usia yang semakin bertambah, tubuh mulai terasa mudah lelah mulai banyak yang mengendor.

Saling mengingatkan, memaksakan diri untuk olahraga bersama teman menjadi cara untuk tetap bisa menjaga kesehatan. Memang benar, saat tubuh segar, pikiran pun jadi jauh lebih tenang dan hati menjadi lebih semangat melakukan banyak hal. 

Alhamdulillah.... tentu ini rezeki dari Allah SWT yang telah mempertemukan dengan banyak orang baik, teman yang baik, teman yang mengingatkan dalam kebaikan.

Di tahun ini pula saya bergabung di kepengurusan organisasi istri pegawai di kantor suami. Menambah jalinan silaturahim dan ilmu baru. Banyak hal baru saya pelajari dari sini dan tentu saja banyak bertemu orang baru, memperpanjang silaturahim. 

Meski tahun ini juga tidak mudah, tapi satu per satu terlampaui. Ada hikmah di setiap peristiwa yang menimpa, baik itu menyenangkan ataupun tidak. Terus berusaha mengendalikan emosi menjadi kunci di setiap resolusi yang dibuat. Menata fokus juga menjadi pertimbangan penting untuk bisa sampai ke tujuan

_Cerita Venti_

Comments