Selasa, 29 Oktober lalu, saya mendapatkan undangan dari Pusat Pengembangan Karakter, Kemdikbud sebagai tindak lanjut dari kegiatan Diseminasi Buku Saku Profil Pelajar Pancasila bulan Mei 2024 lalu. Ketika itu, kami diminta untuk mengisi Rencana Tindak Lanjut sebagai upaya untuk menyebarluaskan informasi yang kami terima saat itu.
Saya masih ingat setelah kegiatan itu, saya menuliskan di blog pribadi saya Cerita Diseminasi Mei juga menyampaikan sepintas kegiatan tersebut di IG dan facebook dalam bentuk tulisan singkat. Setelah itu, saya juga menyampaikan kegiatan kami tersebut termasuk membawakan buku yang diberikan pada kami untuk bisa dibaca teman-teman mengaji. Tidak hanya itu, teman-teman yang bertanya tentang kegiatan itu juga saya ceritakan.
Kali ini, follow up dari pihak puspeka untuk menceritakan beberapa orang yang sudah melaksanakan RTL nya dan berhasil menyampaikan ke lebih banyak orang tentang informasi yang terkandung dalam buku-buku tersebut.
Komitmen Kemdikbud untuk menciptakan generasi yang cerdas berkarakter dibuktikan dengan keseriusan mengawal tindak lanjut dari diseminasi buku tersebut. Generasi sekarang, diharapkan tidak hanya unggul dalam akademik, tapi juga memiliki attitude yang baik juga berdaya saing dan daya juang yang tinggi.
Kesuksesan tidak hanya ditunjang dari kemampuan kognitif yang tinggi, tapi juga memiliki akhlak dan adab yang baik itu tidak kalah penting. Itulah yang mendorong Kemdikbud membentuk Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) yang mengemban misi membentu generasi bangsa yang cerdas berkarakter dengan program-program yang mereka lakukan.
Kesadaran untuk mewujudkan semua dengan merangkul berbagai komponen yang bisa menunjang yaitu pihak sekolah, orang tua juga komunitas.
Kegiatan yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh beberapa perwakilan sekolah, orang tua murid dan komunitas yang berjumlah 339 orang. Peserta berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kota Makassar, Kota Ambon dan Kota Ternate.
Kami dikumpulkan untuk bisa sharing tentang tindak lanjut yang bisa dilakukan sebagai upaya mewujudkan generasi yang cerdas berkarakter. Kami diharapkan bisa menyebarluaskan ilmu yang kami dapatkan untuk bisa membentuk generasi penerus yang cerdas berkarakter.
Ruang zoom dibuka sejak pukul 08.30 WITA sesuai undangan yang diberikan kepada kami. Namun, sambutan dimuali pukul 09.00 WITA utnuk memberi kesempatan kepada peserta lain yang butuh waktu untuk masuk ruang zoom.
Zoom dibuka dengan sambutan dari Ibu Dian Srinursih dan Ibu Rusprita Putri Utami selaku Kepala Puspeka Kemdikbudristek, berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain untuk bisa melakukan Tindak Lanjut Diseminasi Buku Profil Pelajar Pancasila yang lalu. Kami diharapkan dapat menyebarluaskan ilmu yang sudah didapatkan dengan mengenalkan buku yang diterbitkan oleh Puspeka ke lebih banyak kalangan di sekitar kami.
Kemdikbudsadar kalau tujuan yang mereka ingin capai perlu melibatkan banyan kalangan, bukan hanya sekolah, tapi juga orang tua dan masyarakat yang kali ini diwakili oleh beberapa komunitas. Keterlibatan banyak pihak ini diharapkan dapat memaksimalkan tersebarnya informasi lebih masif untuk orang tua yang memiliki anak bersekolah di bangku Sekolah Dasar. Ilmu dan informasi dapat terasmpaikan secara menyeluruh dengan kerjasama berbagai pihak untuk mewujudkan generasi cerdas berakrakter.
Beberapa sekolah sudah melaksanakannya dengan sosialisasi buku-buku tersebut di forum pertemuan wali murid juga memberikan buku tersebut untuk dibaca wali murid dalam kesempatan non formal sambil menjelaskan tentang buku tersebut. Selain pihak sekolah, komunitas juga memiliki peran penting untuk menyebarkan informasi buku ini.
Tindak Lanjut Ibu Mugniar
Kali ini, Ibu Mugniar Makarma sebagai perwakilan komunitas Sidina Community Makassar menceritakan bagaimana beliau menyebarluaskan informasi yang didapatkan dari Diseminasi buku tersebut. Beliau memanfaatkan sosial medianya yang cukup banyak follower untuk berbagi informasi yaitu melalui blog. reels instagram, facebook, twitter dan channe youtuber beliau. Tanpa sadar, semakin berganti bulan, viewers nya semakin banyak yang menonton ataupun membacanya.
Bukan hanya dari media sosial saja, kita juga bisa memberikan informasi tersebut secara nonformal ketika sedang bertemu teman, arisan, kegiatan keagamaan atau sejenisnya. Hal itu akan lebih dapat diterima dan informasi lebih tersampaikan dalam keadaan yang menyenangkan.
Materi dari Ibu Walisa
Selanjutnya Bu Walisa, salah satu penulis buku saku Profil Pelajar Pancasila mengulas sedikit materi beberapa bulan lalu. Salah satunya tentang Profil Pelajar Pancasila.
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter da berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Profil tersebut dijabarkan dalam 6 Dimensi yaitu
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
- Berkebinekaan Global
- Mandiri
- Bergotong royong
- Kreatif
- Bernalar Kritis
Bu Walisa menegaskan bahwa selain sekolah, pola pengasuhan di rumah juga penting untuk mewujudkan generasi yang cerdas berkarakter. Itulah mengapa Kemdikbudristek tidak hanya menghadirkan pihak sekolah, tapi juga orang tua dan komunitas. Bu Walisa juga menyampaikan materi pola asuh untuk mendukung terciptanya generai cerdas berkarakter yang dapat diterapkan pada anak-anak usia Sekolah Dasar.
Pola pengasuhan Otoritatif yang memiliki ciri kombinasi kontrol dan dukungan yang seimbang menjadi pola pengasuhan yang dirasa paling efektif untuk membentuk karakter anak yang baik. Bukan hanya memberikan perintah, tapi juga memberikan arahan, petunjuk juga adanya komunikasi dan diskusi untuk menemukan solusi di dalamnya. Anak bukan hanya menerima perintah, tapi juga diajak berfikir kritis dan menumbuhkan kesadaran anak untuk menjadi lebih baik. Anak usia Sekolah Dasar perlu ditumbuhkan kepercayaan dirinya dan kemandiriannya sehingga dapat menghadapi tantangan yang dilaluinya.
Pola asuh ini lebih efektif untuk membentuk anak berprestasi tinggi dari bidang akademis, anak yang memiliki percaya diri dan mandiri yang baik dari segi sosialnya juga anak yang memiliki pengendalian diri yang baik dari segi emosi. Anak tidak hanya pandai akademik, tapi juga memiliki kepribadian yang baik dan emosi yang stabil. Ketiganya sangat mendukung kesuksesan anak kelak dalam berbagai bidang termasuk menghadapi tantangan zaman yang berubah sangat pesat.
Orang tua perlu menyadari pengaruh gaya pengasuhan mereka. Penting menyesuaikan pendekatan pengasuhan agar mendukung perkembangan postif anak yang dapat mencetak generasi profil pelajar pancasila dengan pola asuh yang benar.
Sebagai panutan anak-anak, orang tua perlu memikirkan setiap tindakan dan perkataan akan mempengaruhi karakter mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
- menjadi role model
- memberikan kasih sayang yang cukup
- memberikan kebebasan yang bertanggungjawab
- mengajarkan nilai-nilai moral
Kegiatan Tindak Lanjut Diseminasi
![]() |
Menceritakan kepada teman-teman saat taklim tentang Buku Saku Profil Pelajar Pancasila. Anak kami semua Sekolah Dasar |
Comments
Post a Comment