Membacakan Buku di Berbagai Jenjang Kelas SDIT Putri Abu Hurairah, Mataram

 Kerjasama Rumah Peradaban dengan SDIT Putri Abu Hurarairah sebagai upaya meningkatkan tingkat literasi anak-anak masih berlanjut.Caranya dengan membacakan buku agar mereka tertarik baca buku masih berlanjut. 

Kami diberikan jadwal membacakan buku di berbagai jenjang kelas sebagai percobaan. Kami juga masih membaca misi mengenalkan buku yang ada di Rumah Peradaban kepada lebih banyak anak. 


Setiap hari kami diberi waktu satu jam untuk satu kelas contoh. Ini sudah cukup lama bagi kami karena kami akan membacakan masing-masing kelas 2 buku saja untuk memantik mereka menjadi senang dan menambah pengetahuan baru dengan dialog di dalamnya. Selanjutnya mereka akan kami beri waktu membaca mandiri buku yang kami bawa hari itu.

Senin Bersama Kelas 3A

Kelas hari Senin , kami membacakan adik-adik kelas 3A. Kelas di SD ini dibagi berdasarkan cara belajar anak-anak. Sepintas, dibanding kelas 2 lalu, kelas ini lebih senyap dan kurang ekspresif. Kelas 2 lalu memang kelas anak kinestetik yang identik dengan ekspresif dan energik. Kali ini sepertinya anak-anak dengan gaya belajar visual. 

Mereka tidak banyak bicara, tidak berebut menjawab, cenderung diam dan tak banyak berekspresi. Saat saya tanya pun mereka menjawab lebih suka membaca buku sendiri. Baiklah, todak apa. Kami tetap membacakan buku.

Saya membacakan buku Aku Bisa Amanah karya Abah Ihsan. Buku kedua dibacakan oleh Kak Ika. Sebuah kisah pendek di Buku Ayah, Bunda Bimbing Aku Mengani Allah. Meski tak seinteraktif adik-adik kelas 2, tapi kami sangat senang karena antusias mereka yang mendengarkan dengan seksama sampai akhir kisah. 




Selasa Bersama Kelas 5

Kami sempat kebingungan membacakan buku apa karena anak kelas 5 tentu sudah bisa membaca semuanya. Buku yang dibacakan juga harus berbeda dengan kelas bawah. Tingkat fokus yang berbeda, tingkat logika juga berbeda. Kami pun memilih buku tentang sosok Fatimah r.a dilanjutkan games siroh sederhana untuk mempersingkat waktu. Kami sengaja tidak membacakan dua buku karena waktu kami juga sudah terpotong oleh pergantian penggunaan Masjid sekolah. Selain itu, kami ingin tahu pengetahuan mereka tentang siroh yang ada di Buku Rosulullah Teladan Utama. 

Kali ini, anak-anak lebih ekspresif dan banyak dialog. Terutama saat membaca mandiri, mereka banyak bertanya dan tertarik dengan buku senter yang saya bawa. Anak-anak kelas 5 juga masih suka dengan buku dengan visual yang berwarna-warni. 

 Kami memberikan 5 pertanyaan untuk Quiz siroh. Kak Winda yang memimpin games siroh kali ini. Anak-anak diminta untuk menjawab benar atau salah dengan melompat ke kanan untuk jawaban benar sedangkan ke kiri untuk jawaban salah. Dua pertanyaan pertama ternyata tidak banyak yang benar. Adik-adik diberi pertanyaan bahwa Ka'bah dibangun pada Masa Nabi Ibrahim a.s. Semuanya menjawab benar, padahal Ka'bah dibangung pada masa Nabi Adam a.s.

Pernyataan tentang Ibadah Haji baru ada ketika masa Rosulullah saw. Ada beberapa anak yang menjawab salah, sisanya menjawab benar. Ternyata pengetahuan siroh mereka cukup baik. Mereka tahu kalau Ibadah Haji diperintahkan sejak Masa Nabi Ibrahim a.s

Hari Rabu bersama Kelas 1


Kali ini, Kak Winda dan kak Ika yang membacakan buku untuk adik-adik kelas 1. Masa transisi dari Kelompok bermain masih terlihat. Antusias mereka pun luar biasa saat dibacakan buku. Wajah bahagia dan interaktif membuat Kak Winda dan Kak Ika menjadi semaki semangat. 

Kak Winda membacakan buku Ayo Lari, Kino sedang Kak Ika membacakan buku Aku Bisa Amanah. Dua buku yang sangat membuat mereka antusias selama mendengarkan Kakak-Kakak pengelola membacakan buku. 








Membacakan buku menjadi moment yang selalu bisa menambah energi kami. Membacakan buku bisa menjadi cara kami untuk belajar bersama mereka. Banyak hal yang justru kami dapatkan dari berinteraksi bersama mereka. 

Setiap akhir sesi, kami memberi kesempatan kepada adik-adik untuk membaca buku mandiri. Tak ada anak yang tidak suka dengan buku. Apalagi sekarang, buku anak sudah sangat banyak dan menarik. Tak ada alasan untuk tidak suka buku.














Selain membaca, kegiatan bersama buku bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa dengan bookish play, bisa dengan tebak-tebakan, bisa dengan modifikasi games, bisa dengan membuat maket, bisa membuat reka adegan dan masih banyak lagi. 

Salah satu cara kami memanfaatkan buku wakaf di #rumahperadabanpagutan yang merupakan bagian dari #RumahPeradabanSNC #SpiritNabawiyah Community


 Semoga bisa menjadi wasilah kebaikan bagi banyak orang. Mengalirkan gelombang kebaikan lebih luas dan panjang tanpa putus.

Barokallahu Fiikum

_Cerita Venti_








Comments