Liburan sekolah menjadi moment yang ditunggu anak-anak, tapi tentu saja tidak untuk orang tua. Banyak orang tua yang justru bingung anaknya mau apa saat liburan sekolah. Di rumah terlalu lama pasti membuat anak-anak bosan tanpa kegiatan yang menyenangkan.
Hal itulah membuat banyak orang tua mengajak anak-anak mereka berlibur untuk menikmati suasana yang baru sekeligus menambah pengetahuan dan wawasan dengan mengunjungi beberapa tempat. Berlibur ke tempat wisata, berlibur ke luar kota atau ada juga yang memanfaatkan untuk berkunjung ke rumah nenek atau kakek yang tinggal jauh. Mudik menjadi salah satu saat yang sangat dinantikan karena bertemu keluarga yang jarang ditemui.
Ada juga yang memilih untuk menyibukkan anak-anak di rumah dengan beberapa kegiatan. Mengerjakan printable, membuat kegiatan rumah menjadi menyenangkan dengan dan ada pula yang mengikuti beberapa program kegiatan libur sekolah yang diadakan oleh beberapa lembaga. Hal itu bisa mengurangi kebosanan anak dan juga membuat liburan menjadi lebih menyenangkan.
Kami juga mencoba membuat cerita dengan melakukan kemah murah di kompleks. Anak-anak diajak membuat tenda di halaman Musholla dan membuat beberapa kegiatan untuk mereka tidak bosan. Ide mendadak dari Bu RT itu akhirnya terealisasi.
Jum'at sore, anak-anak membawa tenda ke Fasum (Fasilitas Umum) yang ada di bawah Musholla tempat saya menaruh buku Rumah Peradaban. Bude Ayik, salah satu warga yang sangat dekat dengan anak-anak, membantu mendirikan tenda. Ada sekitar 5 tenda yang berdiri.
Tahun lalu, pernah diadakan kemah seperti ini yang diikuti hampir seluruh anak kompleks, tapi kali ini banyak anak-anak yang sudah beranjak remaja sehingga tidak mau ikut kemah dan menginap di fasum.
Saya diberi kesempatan Bu RT untuk bebas memilih waktu mengisi kegiatan edukasi. Karena belum banyak persiapan, saya memilih untuk read aloud (membaca nyaring) saja.
Hari Pertama
Hari pertama saya mengisi membaca nyaring dilanjutkan menonton film bersama.
Selesai membaca nyaring tentang Beruang Kutub Tidur dilanjutkan bercerita tentang isi buku dengan anak-anak, kami pun lalu makan bersama hasil masakan ibu-ibu kompleks.
Bahan makanan dari hasil patungan bersama Ibu-Ibu. Masak juga bersama-sama untuk mempererat silaturohim. Ada yang sumbang bersa 1 kg, ada yang ikan nila, ada buah, ada kerupuk dan masih banyak lagi. Sedikit, tapi bermakna. Ibu-ibu memasak bersama dan sebagian ada yang menunggu anak-anak ikut tidur di tenda.
![]() |
Membaca nyaring |
![]() |
Membacakan buku "Beruang Kutub Tidur" |
Acara berlanjut dengan menonton film edukasi. Namun, ternyata wifi tidak bisa mendukung. Akhirnya acara berlanjut dengan acara bebas.
Hari Kedua
Selesai sholat subuh, anak-anak diajak senam bersama lalu sarapan dari bahan makanan yang ada. Mie instant Pagi hingga sore diisi oleh Bu RT dengan games ketangkasan yang seru membuat anak-anak bergerak dengan ceria. Melupakan gawai yang biasa mereka mainkan karena tak ada teman main.
![]() |
makan bersama di Fasum |
Tidak sedikit anak-anak yang masih kecil ini memiliki gawai sendiri agar tidak perlu meminjam milik orang tuanya yang diperlukan untuk komunikasi atau pekerjaan. Inilah titik balik mereka merasa terikat dengan gawai hingga tak bisa tak memegang gawai kapanpun dan dimanapun.
Games dihentikan sejenak karena istirahat Dzuhur dan makan siang. Anak-anak dibuatkan nasi goreng telur. Mereka makan dengan lahap karena capek main games. Games berlanjut sampai sebelum Adzan Ashar.
Anak-anak kembali berkumpul selesai sholat Isya'. Saya datang terlebih dahulu ke lokasi untuk memasang proyektor. Meski hanya lingkup kecil, tapi kegiatan kami buat menyenangkan untuk ibu dan anak yang terlibat. Bukan hanya ajang kumpul-kumpul, tapi juga ada manfaat.
![]() |
Menggambar bebas |
![]() |
Tidak ada yang paling, semua punya cerita, semua punya makna yang istimewa |
Sambil menunggu Ibu-Ibu yang masak, Bu RT yang mengisi acara juga belum datang, saya ajak anak-anak menggambar bebas. Mereka bebas mengekspresikan apa yang mereka rasakan tentang kemah kali ini. Anak-anak memiliki imajinasi yang luar biasa. Mereka memiliki banyak sudut pandang. Luar biasa imajinasi anak-anak.
Acara malam mempererat silaturohim sekaligus mempererat ikatan ibu dan anak-anak yang disusun oleh Bu RT.
Hari Ketiga
Hari Minggu menjadi hari terakhir rangkaian kemah ceria Kompleks Aura Mutiara. Saya mengajak anak-anak untuk mengenal pilah sampah dengan tujuan mereka memiliki kesadaran mengurangi sampah yang makin hari tak terkendali. Apalagi di depan kompleks kami ada depo sampah yang tentu sangat mengganggu.
![]() |
Pengenalan tentang Sampah dan jenisnya |
![]() |
Mengelompokkan sampah organik dan an organik |
![]() |
Tetap ya sebagian besar sampah plastik yang berserakan |
![]() |
ada hadiah hiburan untuk anak-anak Alhamdulillah |
Semoga semua senang dan bermanfaat.
_Cerita Venti_
Comments
Post a Comment