Berenang di Flush Harmony Villa di Desa Wisata Tete Batu

 Menikmati pemandangan yang alami adalah salah satu cara kami untuk bersyukur atas kuasaNya. Menikmati udara yang bersih juga merupakan cara untuk menyegarkan fikiran yang penat akan keseharian, menghilangkan bosan, mengisi kembali batre semangat juga mendekatkan diri dengan keluarga karena selama seminggu sudah penat dengan rutinitas.

Akhir bulan adalah hari yang sangat sibuk untuk ayah sehingga kami pun menyusul ke Lombok Timur. Sebelum pulang ke Mataram pada hari Minggu, kami sempatkan sejenak melipir ke Desa Wisata Tete Batu yang katanya menjadi Desa yang indah dan sejuk. 

Benar saja, sejuknya desa itu membuat kami merasa tenang. Apalagi desa ini terlihat lebih teratur karena memang merupakan Desa Wisata. Lombok menjadi salah satu tempat yang memiliki Desa Wisata yang diunggulkan. Selain memang suasananya yang masih sangat alami, desa ini terlihat lebih rapi dan bersih. Benar-benar menghadirkan tempat yang membuat nyaman dan tenang saat ada disini.

Melewati sungai, sawah bertingkat dan kebun dengan jalan berliku menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Rasanya ingin berlama-lama berada disini. Kami pernah melihat sebuah postingan ada kolam renang dengan pemandangan yang menyejukkan. Kali ini kami sedang mecoba mencari tempat tersebut.

Saya sengaja masuk untuk melihat-lihat beberapa penginapan denagn fasilitas kolam renang dan akhirnya bertemu dengan Flash harmony Villa. Tempatnya sejuk dan menenangkan. Kolam renangnya tidak berbau kaporit karena langsung dari mata air sehingga airnya pun lebih dingin. Suasana sawah yang tenang dan sejuh membuat tempat ini sangat cocok untuk melepas penat. 

Kami masuk dengan membayar tiket sebera Rp 20.000,-/orang untuk dewasa sedangkan untuk anak-anak cukup membayar Rp 15.000,-. Disini tidak diwajibkan membeli makanan ataupun minuman dari restonya sebab sudah membayar biaya masuk. 

Menu makanan yang disajikan juga hampir sama dengan menu di resto pada umumnya yang lebih banyak menyediakan makanan western. Kami memilih hanya membeli minuman saja karena anak-anak kurang suka makanan western. Selain itu, kami juga sudah membawa cukup camilan yang kami beli dari luar resto. 




Disini, anak-anak cukup bebas berenang dan bermain karena tidak terlalu ramai. Bahkan, kami merasa seperti kolam sendiri. Hanya ada kami disana sebelum beberapa rombongan datang menjelang sore. 

Banyak tempat untuk sekedar duduk menikmati alam sambil minum kopi. Ada beberapa muda mudi yang sedang berkumpul bersama teman-temannya disana. Namun, mereka memperlihatkan kebiasaan yang kurang baik di mata anak-anak. Pakaian mereka yang ketat dan perempuan muda merokok dengan santainya membuat anak-anak menjadi bertanya-tanya. Saya pun menjadi bingung menjawabnya.

"Loh, Bunda, itu kok Tante itu merokok?"

Mungkin pertanyaan seperti ini juga sebenarnya pernah ditanyakan ketiak kami stay cation ke beberapa tempat yang bersanding dengan orang luar negeri. Mereka menggunakan pakaian yang tentu tidak disyariatkan di agama kami. Saya tidak bisa mengelakkan untuk bertemu banyak orang seperti ini apalagi Lombok merupakan tujuan wisata Internasional. 

Saya menjadi bisa menjelaskan tentang perbedaan budaya dan keyakinan termasuk juga agama yang dianut. Ada untungnya memang ketika anak mengetahui ini, kita bisa menjelaskan sejak dini bahwa memang di dunia ini ada banyak macam orang. Seperti saat ini, baru kali ini dia menemukan perempuan merokok, tapi saya pun berusaha merangkai kata yang bijak agar dia tidak menjadi orang yang merasa dirinya lebih dari yang terlihat tidak baik di mata kita.

Menjelaskan pada anak itu harus penuh dengan kehati-hatian, penuh dengan pertimbangan pemilihan kalimat dan sudut pandang agar mereka tertanam kalau setiap orang diciptakan dengan fitrah kebaikan, tapi banyak faktor yang membuatnya menjadi berbuat tidak baik bahkan terkadang bukan dari bisikan setan yang memang menjadi penghasut manusia untuk berbuat tidak baik. 










Comments