Semangka dan Tomat Belakang Rumah

 Tak ada yang pernah tahu datangnya rezeki. Sering datang tanpa diduga disaat yang sangat dibutuhkan. 

Sama seperti kami saat mendapati belakang rumah penuh dengan pohon tomat bunga. Orang Suku Sasaak, Lomok menyebutnya Tomat Jamak. Entah apa namanya, tapi banyak yang bilang kalau tomat tersebut enak untuk membuat sambal. Tomat yang sekarang semakin jarang ditemui tersebut membuat anak-anak cukup bersemangat dan senang melihatnya.

Lahan di belakang rumah Selong ini saat puasa kami gunakan sebagai dapur darurat dengan ditutup terpal berukuran 2m x 3m. Saat masih digunakan untuk masak, kami sering tanpa sadar membuang tomat busuk, cabai busuk dan biji semangka. Membuang air cucian beras di tempat kami mencuci piring dan memasak membuat biji-bijian yang tanpa sengaja terbuang tersebut tumbuh subur. Setelah satu bulan lebih, ternyata biji yang tanpa sadar terbuang itu tumbuh subur. MasyaaAllah Tabarokallah Allah Maha Pemberi Rezeki.

Sungguh rezeki yang benar-benar tak terduga. Kami tak pernah menyangka akan ada tanaman di tempat bekas dapur tempat kami membuang air sisa cucian kotor, air cucian beras dan membuang sampah sebelum kemudian disapu kembali supaya bersih. Ternyata tanah disana menjadi subur dan menghasilkan tanaman yang buahnya bermanfaat.

Sama dengan kebaikan. Sering tanpa sadar kita menanam kebaikan, akhirnya kita pun akan menuai banyak kebaikan. Itulah mengapa kebaikan takkan pernah berbuah kemudhorotan. Meski terselubung dalam ujian dan cobaan, yakinlah selalu ada kebaikan yang bisa dipetik dari setiap peristiwa.

Kami pun tak pernah tahu kalau akan ada pohon tomat yang tumbuh subur tanpa kami siram. Ada buah yang bisa dipanen meski tidak dipupuk. Bahkan, bukan kami yang memanen. Banyak yang bisa merasakannya adalah kebahagiaan bagi kami. Kami jadi ingin terus memberikan manfaat untuk sekitar kami dengan terus menanam kebaikan yang nanti akan bisa dituai oleh banyak orang pula. Sehingga kelak bisa menjadi pertanggungjawaban kami di akhirat.

Kadang, kita tak pernah menyadari banyaknya tumbuh kebaikan untuk diri kita saat kita hanya melihat halaman depan tanpa bunga dan buah. Halaman depan yang terlihat kering dan gersang belum tentu begitu dengan halaman belakang. Apa yang tampak di depan tak selamanya sama dengan apa yang ada di belakang. 




Comments