This is Me

Keadaan sudah banyak berubah. Tak lagi seperti dulu yang bisa menargetkan semuanya tanpa banyak pertimbangan. Kini, apapun yang akan kulakukan harus dengan lebih banyak pertimbangan karena ada yang bergantung padaku sebagai kewajiban sebagai umatNya yang hidup berpasang-pasangan dalam sebuah keluarga. Yah, sebagai istri dan ibu, aku sudah tak bisa lagi egois memikirkan diriku sendiri dalam menggapai cita. Aku harus memikirkan masa depan putri kecilku dan keluarga kecilku bersama suami.

Meski pesimis untuk bisa melanjutkan pasca sarjana, tapi aku masih sangat ingin mewujudkannya. Bagi sebagian orang, melanjutkan pasca sarjana adalah hal yang mudah, tapi bagiku ini tak mudah. Aku harus mempertimbangkan masalah biaya dan memikirkan adik bungsuku yang masih sekolah ketika itu. Ingin membantu membiayai sekolahnya dan meringankan beban kedua orang tuaku karena sebuah peristiwa yang membuat kami tak lagi tinggal di Ambarawa. Aku nggak bisa egois.

Setelah dua tahun, cita itu kembali muncul dan sudah kuputuskan untuk berhenti bekerja dan mmengejar citaku dengan biaya sendiri. Mencoba mencari pekerjaan sambiil sekolah lagi menjadi keputusan final ketika itu. Aku akan kembali ke Pulau Jawa untuk bisa melanjutkan pasca sarjana, tapi ternyata Allah memberikan jodoh padaku dan dengan proses yang tak lama, aku pun menikah. Rezeki yang lain pun datang begitu cepat ketika aku hamil anak pertama kami. Kembali harus kukesampingkan keinginan untuk melanjutkan pasca sarjana karena semua sudah semakin rumit. Tak lagi izin orang tua yang kubutuhkan, tapi kewajibanku sebagai istri dan ibu membuat pertimbangan mengejar  impian sangat sulit.

Bahkan disaat aku berharap mengikuti tes PNS agar bisa mendapatkan beasiswa pasca sarjana pun gagal karena tidak diterima. Allah sedang mengajarkanku untuk bisa lebih gigih menggapai impian. Mungkin aku harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan cara untuk membantu menyekolahkan adik bungsuku dan melanjutkan pasca sarjana meski sampai sekarang masih belum bisa bekerja karena putri kecilku masih membuatku berat untuk meninggalkannya.

Namun, aku masih yakin sampai sekarang kalau aku bisa melanjutkan pasca sarjana suatu saat nanti. Aku hanya harus lebih giat untuk berusaha dan berdoa saja. Tak ada yang tak mungkin kalau Allah berkehendak. Tugasku saat ini adalah untuk terus berusaha dan berdoa sampai Allah mencabut nyawaku dan menyatakan kalau tugasku di dunia sudah selesai.

Bismillahirrohmanirrohim....kalimat ajaib yang selalu menjadi kekuatan terbesar dalam setiap langkahku. Jimat paling ampuh untuk terus semangat menggapai mimpi dan berbuat baik.

Comments