Yes, You

Tak pernah terbayangkan sebelumnya kau yang akan menjadi calon suamiku. Bukan kesempurnaan yang kuharapkan, tapi sebuah niat untuk bersama saling mengerti dan menghargai. Niat dan kemaumanmu untuk membimbing dan menuntunku di jalanNya. Bersama melangkah membawa sebuah cita dan harap kita berlabuh pada ridhoNya.

Aku sadar kalau aku tak sempurna, aku pun tak sepenuhnya bisa seperti yang kau harapkan. Namun, aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik yang bisa kulakukan untukmu. Sudah kutekadkan untuk memberikan seluruh hatiku padamu, kumohon kau mau menjaga dan menyayanginya sebagaimana selama ini kujaga. Tak banyak kuminta tentang hatiku. Bersihkan kalau kotor, cerahkan kalau kusam, luruskan ketika mulai berbelok dan sabarkan ketika amarah membakarnya. Kupercaya kamu bisa.

Kau, yang sudah menjadi bagian penting dalam hidupku. Kau, yang akan menjadi imam bagi lembaran baru hidupku dan baktiku untuk ridhoNya. Aku sadar aku tak sempurna. Aku harap kau bisa mengerti ketidak sempurnaanku. Aku bukan wanita yang pandai memasak seperti yang didambakan setiap suami dan aku tak pandai berdandan. Terlalu banyak kekuranganku yang tak bisa kusebutkan satu persatu. Namun, bukan berarti aku tak mau berusaha. Aku akan tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu seperti yang kau inginkan. Setiap yang kau minta, selama itu baik, aku pasti akan berusaha. Apalagi itu untuk membuatmu bahagia.

Terimakasih sayang, telah mempercayakan sebuah amanah padaku untuk mendampimu. Terimakasih telah mempercayaiku untuk mendampingimu, semoga kita bisa bersama meniti jalanNya menggapai sakinah mawaddah warohmah. Menjadi pasangan bukan hanya pasangan di dunia, tapi juga di akhirat kelak yang bisa mengantarkan dan membimbing generasi penerus kita menuju jalanNya.



Comments