Ngabuburead Anak-anak harus seru

 Ramadhan  menjadi moment yang ingin selalu menjadi spesial untuk setiap keluarga muslim. Menyambut dengan sukacita, melewati dengan penuh makna dan mengakhiri dengan kemenangan yang sesungguhnya. Begitu pula dengan kami yang selalu ingin menjadikan Ramadhan istimewa untuk keluarga kami. 



 Selain urusan perdapuran, Ramadhan harus menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk duo sholehah agar ia selalu menikmati bulan penuh berkah ini. Mulai dari persiapan menyambut bulan suci yang diisi dengan kebahagiaan dan rencana kegiatan bermanfaat dan mendulang pahala hingga menyiapkan pernak pernik seru menyambut Ramadhan.Namun, tahun ini kami tidak sempat menyiapkan hiasan Ramadhan di rumah. Kami isi dengan membaca beberapa buku tentang Ramadhan dan memberi makna bagi puasa yang akan dilakukan. Apa saja ilmu yang harus diketahui selama menjalani ibadah wajib ini dan apa makna yang bisa dipetik dari berpuasa selama satu bulan. 

Tahun ini menjadi berbeda karena mbahnya anak-anak sedang diuji dengan sakit yang cukup serius, yaitu Kanker Payudara. Sejak Agustus 2023 perhatian kami terpusat pada beliau sebab kedua Mbah sama-sama sakit. Kami harus bisa membagi waktu untuk tetap bisa memberi perhatian pada beliau juga pada anak-anak. 

Ramadhan kali ini si Sulung sepenuhnya menjalankan tarawih di rumah. Meski sebenarnya adik sudah bisa diajak sholat ke Musholla, tapi saya merasa lebih tenang sholat di rumah karena anak-anak menjadi terkontrol sehingga bisa lebih tenang beribadah. Saat di Musholla, ada kekhawatiran mereka main yang  terlalu berlebihan di malam hari karena banyak teman dan saya tidak bisa kontrol. Saya tidak tenang beribadah, malah mengurangi kenikmatan beribadah. Saat di rumah, meski adek sudah mengantuk, kami bisa berpindah sholat dan mengaji di kamar sambil menemani adik yang tertidur.

Bagi si Sulung yang ekstrovert, terlalu lama tidak sekolah dan berdiam di rumah merupakan sebuah kegiatan yang membosankan dan menyiksa. Saya memahaminya, tapi sudah tidak banyak teman main yang dia merasa nyaman membuatnya memilih lebih banyak di rumah. Ini pun menjadi salah satu cara untuknya menahan diri dari terus bermain berlebihan di luar rumah, 

Saya mencoba untuk mengurai kebosanannya dengan beberapa kegiatan berikut:

  • Murojaah (agenda wajib yang harus menjadi bagian dari Ramadhan adalah lebih dekat dengan Al Qur'an. Meski belum konsisten sesuai jadwal, tapi setidaknya sudah berusaha. Semoga tahun depan bisa lebih baik. Menambah hafalan dan memperkuat hafalan menjadi fokus utama kami)
  • Melancarkan membaca Al Qur'an ( Si sulung yang masih banyak harus menyelesaikan jilid 4 Al Hidayah mau tidak mau harus segera bisa membaca Al Qur'an agar lebih mudah saat murojaah dan si adek yang selalu bersemangat untuk cepat bisa membaca Al Qur'an meski baru sampai Al Hidayah buku ke-2)
  • Melibatkan dalam melakukan kegiatan di rumah (Meski hanya membantu melipat karpet, menyapu atau sekedar menyiram tanaman, saya berusaha membuatnya sibuk agar tak melulu memikirkan buka puasa. Cara ini juga cukup ampuh untuk mengusir kebosanan dan mengeluh lapar dan haus)
  • mengikuti kelas online yang interaktif (kelas online yang banyak diadakan oleh beberapa lembaga maupun komunitas yang berkonsentrasi pada menambah ilmu dan pengalaman anak-anak sangat membantu untuk mengisi waktu puasa yang minim kegiatan. Selain mendengarkan dongeng dengan boneka, membuat alat sederhana dari kertas printable, menyaksikan video dari zoom yang diselenggarakan oleh Sygma Daya Insani juga beberapa kegiatan yang menarik)
  • Mengikuti kegiatan Bunda bercerita di TPQ dan live Ig bersama Lombok Read Aloud. Alhamdulillah masih bisa menyelipkan kegiatan Rumah Peradaban meski cukup mendadak dan tidak banyak yang bisa ikut, tapi niat untuk bergerak lagi di RP sudah tersampaikan. Selain itu, LoRA juga mengadakan kegiatan Ngabuburead di live IG setiap minggu untuk mengisi Ramadhan kali ini)
  • Mengerjakan printable (senjata setiap orang tua adalah mengerjakan printable yang banyak di share oleh teman-teman. Alhamdulillah sangat membantu)
  • Membebaskan membuat takjil sendiri ( Mulai dari ide sampai eksekusi semua si Sulung yang memikirkannya. Emak hanya memberi saran saat dia bertanya. Es kepal milo, es sirup yoghurt, pancake, pisang bakar, semua dikerjakannya sendiri. Selain berlatih kreatif, merencanakan, menjalankan hingga membereskan perlengkapan membuat takjil menjadi pengalaman yang baru dan menyenangkan sekaligus sebagai bahan Emak dalam mengamati minat dan bakatnya.)
  • Membuat kreasi sederhana yang bermanfaat di rumah (kardus, selotip, karton, spidol, pulpen, krayon, pensil, gunting, penggaris, semuanya senjata yang selalu tak pernah lepas dari mereka yang bebas digunakan mengungkapkan kreasi mereka)
  • Membaca buku ( agenda wajib ini sudah menjadi keseharian kami)
Beberapa kegiatan tersebut selain juga mengisi waktu puasa agar tidak terasa panjang dan membosankan, melakukan kegiatan yang bermanfaat bisa menjadi salah satu cara untuk mendulang pahala di bulan berkah dengan apa yang kita bisa lakukan. 


_Cerita Venti_

Comments