Kelola Sampah, Sayangi Bumi (Resume Zoom SNC bersama Bunda Britania Sari)

Sampah adalah masalah yang takkan pernah habis selama masih ada kehidupan di bumi. Sampah adalah sisa yang tidak dipakai lagi oleh manusia. Sampah yang paling mudah kita lihat adalah sampah dari tubuh yang kita buang melalui kloset.

Setiap orang menghasilkan sampah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin mengkhawatirkan. Bahkan sudah banyak kejadian membahayakan nyawa yang terjadi di TPA seperti kebakaran, longsor dan bahkan mencemari bumi. 

Mengapa bisa demikian? Sebab sampah yang ada disana adalah sampah yang bercampur. Sampah organik, anorgaik, elektronik, medis dan banyak lagi. Hal itu yang menyebabkan senyawa berbahaya menjadi bereaksi dengan yang lain sehingga menimbulkan ledakan yang menyebabkan banyak kerugian. Selain itu, tumpukan sampah di TPA menyebabkan gas metan yang berpotensi menambah panas suhu bumi karena efek rumah kaca. 


Tahun 2005 TPA di Bandung longsor dan meledak. 2 Desa tertimbun longsoran sampah. 100 orang lebih meninggal. 


Bukan hanya itu, di Mataram pun sempat terjadi kebakaran di TPA Kebun Kongok yang sudah seperti gunung sampah itu menimbulkan banyak sampah di kota menumpuk. Tak bisa dibuang. Banyak orang protes tentang sampah yang bau dimana-mana, tapi mereka tidak berfikir kalau sebenarnya kita lah yang menyebabkan sampah itu menumpuk, terbakar, bau dan menimbulkan banyak yang lain akibat buruknya.

Hal itulah yang kemudian mendasari timbulnya gerakan minim sampah, olah sampah, kelola sampah yang diinisasi oleh pribadi, komunitas, dinas bahkan oleh pemerintah. Sebagai hamba ALlah SWT yang berakal, sudah sewajibnya kita mengambil bagian untuk melestarikan bumi sebagai bagian dari syukur kita dikaruniai akal dan tinggal di bumi yang penuh manfaat.

Menyadari kalau sampah terbesar yang ada di bumi adalah sampah rumah tangga, sudah selayaknya kita mulai mengubah gaya hidup kita tentang sampah. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kita bisa lakukan, mulai saja dulu. Meski kecil, tapi kalau kita bisa konsisten dan menjadi terus lebih baik, kita bisa berkontribusi untuk menjaga kelestarian alam.

Satu hal penting yang perlu kita sadari adalah 

sampah terbesar yang dihasilkan rumah tangga adalah sampah organik, bukan sampah plastik. 

Bisa dibuktikan dengan melihat tong sampah kita sendiri. Sampah batang sayuran, sisa makanan dan kulit buah sayur adalah sampah terbesar yang ada di tempat sampah kita setiap harinya. Benar? 

Nah, apa yang harus kita lakukan dengan isi dari tempat sampah kita? Hal terkecil dan termudah yang bisa kita lakukan adalah PILAH SAMPAH terlebih dahulu. Pilah sampah yang banyak kita lakukan selama ini hanya organik dan anorganik. Cobalah untuk membuat pilah sampah lebih spesifik. 

Cobalah untuk membuat tempat sampah yang berbeda untuk masing-masing jenis sampah yaitu Sampah organik, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca, sampah kaleng dan 

Strategi Dapur Minim Sampah. 


> Strategi Pintu Depan

 Pintu pencegahan dengan mencegah timbulnya sampah. Melakukan strategi, merencanakan , mengurangi, ,enghindari dan mencari alternatif kegiatan menghasilkan sampah. 

Hal paling bisa kita lakukan adalah evaluasi sampah di dapur, sampah apa yang sebagaian besar kita hasilkan?

  • Mencegah dan mengatasi sisa organik

1. Menyimpan makanan dengan baik (food preparation)
Selain sebagai cara untuk meminimalisasi sisa makanan juga bisa digunakan untuk mengorganisasi budget belanja keluarga. Dengan memiliki perencanaan yang baik, maka akan sedikit menghasilkan sisa organik. 

Ada cara untuk menyimpan makanan agar lebih awet, yaitu teknik BLANCIR.

Caranya: Rebus sayuran 30-60 detik lalu angkat, masukkan ke dalam wadah berisi air es 5-10 menit kemudian tiriskan di wadah.

Tunggu kadar airnya tiris, barulah masukkan ke dalam wadah untuk disimpan dalam keadaan beku dalam jumlah sesuai dengan penggunaan. 

Beberapa bahan makanan yang bisa disimpan dengan teknik ini adalah wortel, brokoli, kembang kol, buncis, jagung/putren. 

Untuk jamur, teknik blancir yang digunakan ada perbedaan yaitu dengan menambahkan perasan jeruk lemon pada air es untuk bisa tahan lama.  

     
2. Memasak sesuai porsi keluarga
3. Mengolah sampah makanan jadi sisa olahan yang lain
Misalnya : Nasi yang kering dijemur kemudian dibuat kerupuk dengan digoreng, lauk berbumbu yang tinggal sedikit bisa dicuci air panas lalu dibuat abon. 
4. Memberi makan hewan
makanan sisa seperti nasi basi bisa digunakan untuk makan hewan ternak. 
5. Mengompos
Mengompos merupakan cara mengolah sisa organik yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Yang memiliki lahan cukup dengan menimbun di tanah sedangkan yang tidak memiliki lahan yang cukup bisa menggunakan ember, pot, tong bekas ataupun bag komposter yang banyak dijual di market place. 
Mengompos bisa dilakukan berulang dengan menaruh sisa sampah organik setiap hari dari sisa konsumsi keluarga dengan menambahkan bio aktivator, unsur coklat (daun kering, sekam kering, kardus coklat dirobek) dan campuran kompos jadi (tanah dan pupuk kandang). 


6. Regrow 
 Sebelum membuang sisa batang dan akar sayuran, coba yuk kita tanam kembali untuk bisa dimanfaatkan kembali. Sudah banyak channel youtube yang memberikan tuorial regrow (menanam kembali). 

Beberapa contoh sayuran yang dapat di regrow 
  • Daun pre (caranya: potong daun pre sepanjang 10 cm dari akar kemudian rendam dengan air sampai akar terendam kemudian diamkan sampai muncul tunas lalu tanam di tanah yang gembur tanpa terkena sinar matahari selama 1-3 hari. Panen daun pre di rumah akan makin mudah)
  • seledri, basil, bayam, kangkung, pakcoy (caranya: potong batang lalu rendam di air sampai keluar akar atau yang sudah ada akar sampai keluar tunas, barulah dipindah ke tanah). Tanaman sayur biasanya ditanam di tempat yang teduh maka akan tumbuh dengan lebh subur. 
  • kentang, bawang-bawangan, ubi dan tanaman rimpang bisa ditanam dengan menanam umbinya.
Kunci dari menanam sayur adalah cukup nutrisi tanaman dan tidak terkena sinar matahari langsung. 
 
7. Membuat eco enzyme
Gunakan perbandingan 10:3:1, yakni 10 untuk air, 3 untuk limbah buah atau sayur, dan 1 untuk gula. Aduk semua bahan, lalu tutup rapat dan dan biarkan selama 3 bulan. Letakkan pada tempat dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Cairan ini bisa digunakan untuk pembersih alami yang limbahnya tidak mencemari lingkungan.  Berikut caranya :membuat eco enzyme

8. Membuat Lubang Biopori 

 Lubang biopori adalah sebuah lubang yang bisa digunakan untuk membuang sampah organik bagi yang punya lahan yang sempit.


 

>Strategi Pintu Tengah

- belanja dengan menggunakan kantong plastik sendiri
- mengambil makanan dengan porsi secukupnya
- habiskan makananmu agar tidak ada sampah makanan
- merawat dan memperbaiki benda yang rusak untuk memperpanjang usia pemakaian barang
- belanja dalam jumlah besar sehingga mengurangi penggunaan kantong plastik yang terlalu banyak
- membeli dalam bentuk curah
- menggunakan sabun alami

>Strategi Pintu Belakang

- mengompos
- pilah sampah 
- menampung minyak jelantah ( bisa digunakan untuk bio diesel atau bisa dimanfaatkan untuk menjadi sabun)
- daur ulang barang tak terpakai
\



_Catatan Belajar Venti_

Comments