Jalan-jalan ke Desa Sedau Melihat Danau Buatan

 Weekend selalu menjadi saat yang paling dinanti oleh kami. Ayah libur, anak-anak tentu mengajak keluar sekedar untuk melihat suasana berbeda dan memberikan mereka pengalaman melihat bumi Allah SWT yang luar biasa luas. Ini baru Lombok, di luar sana Bumi Allah ini sangat luas.

Kami suka memberikan banyak pengalaman kepada anak-anak untuk melihat keindahan alam dan keseimbangan yang terjadi yang Allah SWT ciptakan untuk mahkhlukNya di dunia. Kali ini ayah mengajak kami ke Wisata Alam di Desa Sedau Gunung Jae, Narmada, Kabupaten Lombok Barat. 

Kami berangkat dari Pagutan, Mataram, jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit - 45 menit untuk sampai disana dengan kendaraan pribadi sesuai kondisi jalanan karena jalan utama Mataram - Lombok Timur sudah cukup padat. 

Kami memilih melewati jalan alternatif untuk menghindari kepadatan kendaraan di jalan utama. Waktu tempuhnya pun menjadi lebih pendek. Memasuki kawasan perbukitan, kami berjalan menuju tempat yang agak lebih tinggi datarannya. Rambu yang menunjukkan tempat wisatanya kurang banyak di jalanan utama, tapi sampai di Desa Sedau ada petunjuk arah yang menunjukkan tempat tersebut.

Tempat itu sudah lama menjadi bumi perkemahan. Wisata ini berupa danau yang tepinya bisa digunakan untuk berkemah karena tempatnya yang sejuk dan memiliki tanah lapang yang cukup luas. Dekat dengan sungai. Danau ini terbentuk karena tanahnya dikeruk sehingga menimbulkan cekungan yang cukup luas. 

Cekungan itu kemudian terisi air menjadi sebuah danau yang tumbuh banyak tanaman eceng gondok yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi warga sekitar. Selain itu, tempat ini pun bisa menjadi mata pencaharian sebagai tempat wisata dan berkemah. 

Jalan menuju ke tempat ini tidak sulit, hanya belok dari jalan aspal masih berupa jalan tanah. Harus berhati-hati karena jalanan menuju ke gerbang masuk persis ada di pinggir sungai tanpa pagar pengaman yang hanya seukuran satu mobil. Air sungainya pun jernih, meski saat kami kesana tidak terlalu deras aliran airnya.

Tiket masuknya hanya lima ribu rupiah untuk pengunjung yang tidak menginap. Yang dihitung adalah dewasa dan anak usia diatas 6 tahun. Cukup terjangkau bukan?


Kalau mau naik perahu, ada yang yang mendayung. Satu orang hanya perlu membayar Rp. 10.000,- saja. Bisa keliling danau tanpa batasan waktu.

Pengunjung bebas memilih tempat parkir dan duduk. Ada beberapa tempat duduk disediakan dari kursi dan meja kayu. Ada berugak juga untuk digunakan. Kendaraan pun bisa diparkir dekat tempat duduk.

Bagi yang mau kemping bisa melakukan pemesanan terlebih dahulu untuk disiapkan tendanya oleh penyelenggara. Tiket masuk untuk yang akan kemping Rp 10.000,-/orang. Sewa tenda Rp 50.000,-/malam. Apabila ingin menambah sewa matras, tinggal menambah Rp 30.000/matras. Namun, boleh kalau membawa sendiri dari rumah.

Anak-anak bebas eksplore, melihat ekosistem yang ada di danau ini salah satunya adalah tanaman eceng gondok. Bentuk bunganya, bentuk batang dan daun khas tanaman yang hidup di air. Mereka heran melihat tanaman ini memiliki batang yang dalamnya seperti sponge dan akarnya tidak besar seperti tumbuhan yang hidup di tanah. 

Untuk si Sulung yang rasa ingin tahunya besar, dia sangat menikmati. Mencari tanaman eceng gondok yang kecil dan besar, membandingkan bagaimana batang dan daunnya. Nggak mau pulang :)

Merasakan naik becak air bisa hanya dengan membayar Rp 25.000/becak. Senmangat goes ya kesangangan :)

Kali ini, Mbak belajar bagaimana becak air ini bisa bergerak dari ayunan kaki penumpangnya. Ternyata di bawahnya ada kincirnya yang membuat air terdorong sehingga becak air bisa bergerak. Semacam dayung, tapi tidak menggunakan tangan. Seru ya belajar langsung dengan mengamati. 

Tidak banyak becak air yang ada disini karena pengunjungnya juga tidak terlalu banyak. 



Bunga dari tanaman eceng gondok yang warnanya favorit adek, 

Tempatnya cukup luas dan sejuk. Ada 10 kamar mandi disediakan yang dipisah antara kamar mandi laki-laki dan perempuan. Kamar mandinya bersih dan airnya pun bersih. 

Di tempat ini, pengunjung bebas membawa makanan dari luar karena tidak ada yang menjual makanan berat. Beberapa penjual yang ada hanya menjual popmie dan snack. Ada nasi bungkus, tapi sederhana. 

Tempat ini bisa dijadikan alternatif untuk yang ingin melepas penat dari kebisingan kota. Tidak terik karena banyak pepohonan rindang dan sejuk oleh angin yang berkembus. Kami pun betah berlama-lama disini. 

_Cerita Venti_


Comments