Tabung Filter Air Kos, Penjernih dan Penghilang Bau

Pernah buat sumur bor, tapi airnya tidak jernih?

Air adalah sumber penting yang harus ada dalam keseharian. Air adalah sumber kehidupan. Bumi terdiri dari sebagian besar berupa air, tubuh kita pun sebagian besar berupa air. Itulah yang menjadikan air adalah kebutuhan pokok bagi kehidupan sehari-hari. 

Begitupula dengan kos yang kami miliki. Sumber air kos adalah PDAM dan sumur bor. Mengapa demikian? Untuk mengantisipasi kalau air PDAM kecil atau mati sehingga masih ada air yang bisa digunakan. Itulah pertimbangan awal membuat sumur bor. Namun, ternyata penempatan tandon tidak lebih tinggi dari posisi kamar kos bagian atas sehingga air tidak bisa masuk ke kamar yang bagian atas. 

Kendalanya adalah air sumur bor yang hanya sekitar belasan meter ini bau besinya menyengat dan menyisakan kerak kuning meski tidak terlalu pekat. Saat air keluar dari kran, baunya sangat tidak enak. Namun, ketika sudah didiamkan, airnya tidak ada bau. Namun, belakangan ini bau airnya cukup mengganggu. Beberapa anak sudah mulai tidak nyaman dengan bau air yang makin menyengat. 

Sudah lama memang kami mempertimbangkan untuk memperbaiki kualitas air di kos. Kami merasa tidak enak dengan anak-anak yang kos ketika airnya kurang nyaman. Kami pernah membantu dengan menuang kaporit di sumur bor, tapi ternyata mereka bilang airnya membuat badan mereka gatal. 

Pernah pula kami mencoba untuk menggunakan filter tabung kecil sebanyak 4 buah. Fillter tabung yang dipasang paralel tersebut berukuran kurang lebih berbentuk silinder berdiameter 20cm dan panjang 50 cm. Filter tersebut diisi dengan 2 carbon aktif berbentuk silinder dan kapas berbentuk silinder yang disesuaikan dengan bentuk tabungnya. Ini banyak dijual sehingga kita cukup memasukkannya ke dalam tabung yang sudah ada. Awalnya kami coba 3 carbon dan 1 kapas, ternyata sering tersumbat karena kapas harus sangat sering diganti. Bahkan pernah tersumbat juga pernah bocor yang menyebabkan pompa air menjadi berbunyi. 

Sampai akhirnya ketika gempa dan kosan sepi, kerak kuning banyak mengendap di filter air sehingga menyebabkan tersumbat. Sampai akhirnya semua harus dilepas karena kurang signifikan hasil yang didapatkan. Setelah ini, kami pernah juga mencoba untuk memasang filter karbon yang ada di kran. Namun, ini pun kurang signifikan dan rawan mampet karena kerak kuning yang mengendap. 

Cukup lama kami mempertimbangkan untuk bisa mencari solusi yang terbaik dari segi biaya dan keefektifannya. Kami ada beberapa pertimbangan. Pertama, kami berniat membuat tandon bawah untuk menampung air PDAM kemudian menggunakan popma air untuk mengalirkan air ke kamar. Solusi ini memastikan kalau air yang didapatkan bersih karena air PDAM di daerah kami alhamdulillah bersih. Hanya sesekali saja keruh saat hujan terus menerus dan sesekali berbau kaporit. Ini pun menjadi pertimbangan kami. Saat air keruh, kami harus lebih sering menguras tandon. Pertimbangan menguras tandon yang cukup rumit dengan tandon bawah membuat kami memutuskan untuk skip dulu.

Alternatif kedua dengan memasang 2 tandon. Tandon bawah kemudian menggunakan pompa air ke tandon atas, barulah ke setiap kamar tak perlu lagi menggunakan pompa air. Biasanya saat malam hari, aliran air cukup deras sehingga air bisa naik ke tandon dengan sendirinya. Hanya saja yang kami khawatirkan adalah ketika PDAM sedang gangguan sehingga air tidak mengalir. Ini cukup penting karena menyangkut banyak orang dan kenyamanan anak kos. 

Alternatif berikutnya adalah dengan mengebor sumur yang ada lebih dalam sampai bertemu air bersih dan jernih. Ini kami perlu bertanya dengan sekeliling kos karena tidak ingin sudah mengebor, ternyata hasilnya tak sesuai harapan. Masjid yang letaknya sekitar 100 meter dari kos bisa mendapatkan air jernih dengan kedalaman bor 40 m. Sedangkan tetangga sebelah dan belakang mengebor sampai dalam bertemu batu karang dan air berminyak. Kami mempertimbangka ulang untuk mengebor meskipun ada jasa pengeboran yang gransi sampai menemukan air bersih. Selain biaya cukup lumayan, kalau airnya bermasalah akan sia-sia. 

Alternatif terakhir yang memang sejak lama sudah menjadi wishlist kami adalah pemasangan tabung besar filter air. Tabung berukuran sekitar 1 meter yang berisi bahan aktf ini biasanya digunakan paralel untuk penyulingan air di tempat air minum isi ulang. Bila di depo air isi ulang tabungnya banyak daan masih ditambah tabung kecil-kecil, kami bermaksud memasang satu tabung besar berisi bahan aktif yang sesuai untuk mengatasi masalah air kami.

Sampai akhirnya kami mencoba mengontak beberapa orang yang menjual filter air. Salah satunya datang ke kos untuk melihat langsung kondisi airnya. Namun, harga yang mereka tawarkan cukup membuat kami menghitung ulang kemampuan kami dibandingkan lagi dengan alternatif lain. Hal itu disebabkan karena kami pasti akan maintenance tabung tersebut. 

Beberapa orang saya tanya sampai akhirnya bertemu seorang penjual filter yang dulu pernah saya beli tapi kontaknya sempat lupa diberi nama, menjual tabung dengan harga yang terjangkau bagi kami. Ketika saya ke rumah beliau untuk memastikan beliau masih tinggal disana dan benar saja alhamdulillah masih ada disana. Beliau menjual tabung beserta isinya yang beliau sarankan adalah carbon dan manganis dengan harga terjangkau bagi kami.

Awalnya beliau menawarkan untuk menggunakan 2 tabung besar yang berisi satu tabung berisi carbon dan satu tabung berisi Manganis. Carbon untuk menjernihkan sedangkan Manganis untuk menghilangkan bau karat nya. Maintenance nya pun cukup mudah. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan tabung filter air tersebut di kos dan alhamudlillah air yang masuk ke kamar sudah tidak lagi bau. 

Besar harapan kami untuk bisa mengatasi masalah air di kos dalam jangka waktu lama. Maintenance nya cukup mudah, Ada tuas untuk mencuci isi tabung yang diputar di kepala tabungnya, penggantian isi tabung bisa sekitar 3-5 tahun tergantung kondisi.




Bagaimana pemasangan awalnya? Pemasangannya tidak rumit karena di kepala tabung sudah ada 3 lubang yaitu lubang input yang berasal dari sumber air, lubang output dan lubang pembuangan air saat pembersihan. Setelah Manganis yang berwarna hitam masuk semua ke tabung yang sudah diberi pipa panjang di tengahnya untuk lubang masuk air, carbon berikutnya yang masuk. Setelah kedua bahan tersebut masuk, barulah dilakukan pembersihan kedua bahan aktif tersebut di dalam tabung. Pertimbangannya, kalau dicuci di luar tabung, maka akan memakan waktu lama karena bahan tersebut seperti pasir sehingga akan banyak terbuang juga. 

Pembersihan kedua bahan aktif terebut langsung di dalam tabung dengan memutas kepala tabung yang memang digunakan untuk pembersihan secara berkala. Ini yang memakan waktu hampir satu jam dengan membuang air cukup banyak. Air yang awalnya keluar keruh kecoklatan lama kelamaan berubah menjadi putih dan bersih.

_Cerita Venti_

Comments