Mengelola Rumah Peradaban

Rumah Peradaban

Akhir tahun lalu, secara tak sengaja melihat postingan seseorang yang saya rasa menginspirasi. Memposting cerita belajar bermain bersama putranya dengan sebuah buku tentang belajar Iman dan Islam yang ringan dan cocok untuk anak. 

Saya menjadi lebih sering mengikuti cerita di Instagramnya yang kemudian membuat saya makin tertarik karena beliau pun menggalang dana wakaf  untuk membeli buku siroh yang akan disebarkan di seluruh penjuru negeri. MasyaaAllah...

Melihat gerakan akun 1000 buku untuk negeri milik Mbak Gina, saya jadi makin tertatik. Berharap bisa menebarkannya di Lombok, khususnya. Pulau yang terkenal dengan pulau seribu masjid ini hampir tak memiliki atmosfer literasi di kampung. Buku hanya mereka kenal di lingkungan sekolah. Tak ada buku yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka, tak ada buku yang bisa mereka baca dengan santai dan menyenangkan sehingga mereka bisa suka membaca.

Sampai akhirnya, Mbak Gina menawariku untuk bergabung dengan Spirit Nabawiyah Community (SNC). Saat itulah, saya mulai semakin bersyukur dipertemukan dengan banyak orang baik. Banyak energi positif dan ilmu luar biasa banyak yang bisa diambil disini. Ada semangat menggelora untuk bisa menyebarkan banyak buku ke lebih banyak orang agar mereka bisa membaca dan mendapatkan manfaatnya.

Di komunitas inilah, saya mengenal Rumah Peradaban. Sebuah dedikasi SNC untuk negeri, sebagai perwujudan menyebarkan buku siroh ke lebih banyak penjuru negeri, saya pun semakin tertarik. Rumah Peradaban merupakan salah satu wadah untuk membaca buku wakaf dari Sygma Daya Insani yang dikelola oleh member SNC. 

Setelah 3 kali mengikuti seleksi calon pengurus Rumah Peradaban, akhirnya saya pun terpilih menjadi pengelola. Saya ingin anak-anak di sekitar lingkungan tinggal saya bisa merasakan manfaatnya dan terus menebarkan menyebarluaskan manfaatnya ke lebih banyak tempat lagi.

Semacam perpustakaan buku siroh yang bisa dibaca oleh banyak orang, dikelola untuk bisa menumbuhkan minat baca anak-anak dan orang di sekitar Rumah Peradaban. Pengelola rumah Peradaban boleh mengelolanya di rumah, ataupun bekerjasama dengan pihak lain. 

Saya melihat ana-anak sudah mulai teratur memiliki kegiatan di Musholla kami. Pak RT kami yang memiliki kemampuan dalam bidang mengajar Al Qur'an karena lulusan pondok memiliki inisiatif untuk mengkoordinir anak-anak agar memakmurkan musholla. Mulai dari belajar tajwid dan Al Qur'an, berlanjut belajar Bahasa Arab dan Bahsa Inggris dengan adanya donatur yang membayar guru untuk anak-anak.

Rasanya, cukup alasan saya untuk bisa mengelola Rumah Peradaban. Untuk menggempur serangan gadget dan serba instant yang sekarang memudahkan anak-anak. Untuk menggempur segala kenyamanan informasi yang tidak utuh agar anak-anak gemar membaca, terbiasa menyerap informasi secara utuh dan menganalisis sehingga mendapatkan kesimpulan yang tepat dari beberapa sudut pandang. 

Tentu ini tidak mudah, anak-anak sudah malas membaca. Mereka harus dibiasakan, mereka harus diajak untuk terbiasa membaca aga rmenjadi suka membaca. Perlu banyak berjuang untuk bisa sampai ke titik itu. Kami hanya perlu memulai dulu, yakin nanti akan menemukan titik tertentu anak-anak menjadi terbiasa membaca. Kalaupun memang tahap suka dan gemar membaca itu menjadi sesuatu yang terlalu tinggi tingkatannya, paling tidak, mereka terbiasa membaca sehingga terbiasa untuk melihat informasi secara utuh, menganalisis dan menyimpulkannya setelah membaca secara utuh.

Membaca pun mengasah mereka untuk melihat sesuatu dari banyak sudut pandang. Mereka terbiasa untuk melihat sebuah peristiwa dari banyak perspektif sehingga tidak mudah mengejudge, tidak mudah menghakimi dan terutama tidak mudah untuk membully. 

Semoga selain menjadi sarana untuk mengenal Islam, menumbuhkan keimanan, mengenal Rosulullah dan Sahabatnya juga buku-buku di Rumah Peradaban bisa menjadi sarana untuk mereka meluaskan wawasan dan pemikiran. Kami berharap keteladanan Nabi dan Rosul juga Sahabat Nabi bisa menjadi contoh yang teladan yang baik mereka kelak menjadi Tokoh Peradaban. InsyaaAllah...

Paket Buku Pintar Iman Islam yang pertama kami terima. Belajar Iman Islam menjadi lebih menyenangkan dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti anak-anak


Membaca Buku 24 Nabi dan Rosul (Paket buku kedua yang datang ke RP)

Anak-anak mendengarkan Kisah Nabi Adam yang diceritakan oleh Tante Ira Yusno sebagai salah satu pengurus Rumah Peradaban Al Hidayah Pagutan. Semua antusias. MasyaaAllah

Meneladani kisah Nabi Adam a.s

Ada biargame dari setiap paket buku yang bisa digunakan untuk anak-anak bermain bersama 



 


Ada poster ringkasan cerita 24 Nabid dan Rosul

Peta Dakwah Nabi dan Rosul. Kami jadi bisa membayangkan dimana Nabi dan Rosul berdakwah. MasyaaAllah

Paket Buku Ketiga yang datang adalah Paket 24 Nabi dan Rosul


Senyum ceria dari kami yang Unboxing Paket Rasulullah Teladan Utama




Eksperimen sederhana Kurma Menari, tapi gagal karena airnya terlalu banyak, kurmanya cuma naik sedikit wkwkwk

Di penghujung Ramadhan, kami mengadakan Quiz Siroh dan Membacakan kisah bersama anak-anak

MasyaaAllah mereka antusias kalau dibuat Quiz

Musholla kami berada di lantai dua. Sejuk dan terang untuk membaca

Bersama melihat peta Dakwah Sahabat Rosulullah



Comments